Kamis, 08/06/2017
Kamis, 08/06/2017
OPTIMIS: IODI Kaltim optimistis pada ajang kejurnas remaja di Bali nanti, atletnya mampu untuk mendulang medali.
Kamis, 08/06/2017
OPTIMIS: IODI Kaltim optimistis pada ajang kejurnas remaja di Bali nanti, atletnya mampu untuk mendulang medali.
SAMARINDA - Pengprov Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Kaltim dipastikan mengirim 11 pasang (couple) atlet mereka untuk mengikuti Kejurnas Dance Sports Remaja Junior pada 10-11 Juni lusa di Denpasar, Bali dan mereka ditargetkan membawa pulang 3 medali emas.
Ketua Harian IODI Kaltim Try Murti Rahayu kepada Koran Kaltim menjelaskan, kejurnas tersebut merupakan program pembinaan atlet dansa yang akan dipersiapkan menuju ajang lebih tinggi lagi dan menambah jam terbang bagi atlet junior Kaltim. “Pedansa Kaltim juga sudah mengikuti kejuaraan internasional terbuka di Jakarta dan mendapatkan emas di nomor syncronize. Makanya kami optimis bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin dan itu juga melihat dari peta kekuatan lawan selama ini,” jelas Try.
Kendati dansa tak dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua tetapi Kaltim tetap optimistis masih bisa diperjuangkan untuk digelar. “Kami tetap yakin dance sport tetap dilombakan di Papua karena saat PON Jabar kemarin pun dance sport detik-detik terakhir baru digelar. Kami tetap berharap seperti itu,” paparnya. (rgn)
OPTIMIS: IODI Kaltim optimistis pada ajang kejurnas remaja di Bali nanti, atletnya mampu untuk mendulang medali.
SAMARINDA - Pengprov Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Kaltim dipastikan mengirim 11 pasang (couple) atlet mereka untuk mengikuti Kejurnas Dance Sports Remaja Junior pada 10-11 Juni lusa di Denpasar, Bali dan mereka ditargetkan membawa pulang 3 medali emas.
Ketua Harian IODI Kaltim Try Murti Rahayu kepada Koran Kaltim menjelaskan, kejurnas tersebut merupakan program pembinaan atlet dansa yang akan dipersiapkan menuju ajang lebih tinggi lagi dan menambah jam terbang bagi atlet junior Kaltim. “Pedansa Kaltim juga sudah mengikuti kejuaraan internasional terbuka di Jakarta dan mendapatkan emas di nomor syncronize. Makanya kami optimis bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin dan itu juga melihat dari peta kekuatan lawan selama ini,” jelas Try.
Kendati dansa tak dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua tetapi Kaltim tetap optimistis masih bisa diperjuangkan untuk digelar. “Kami tetap yakin dance sport tetap dilombakan di Papua karena saat PON Jabar kemarin pun dance sport detik-detik terakhir baru digelar. Kami tetap berharap seperti itu,” paparnya. (rgn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.