Senin, 12/02/2018
Senin, 12/02/2018
ILUSTRASI cabang olahraga dansa. (Foto: istimewa/net)
Senin, 12/02/2018
ILUSTRASI cabang olahraga dansa. (Foto: istimewa/net)
SAMARINDA – Kendati belum pasti dilombakan pada PON XX tahun 2020 mendatang di Papua, namun untuk menambah gerakan baru bagi atlet-atlet mereka, Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Kaltim tetap berencana mengirimkan pelatih untuk mengikuti coaching clinic untuk gerakan baru yakni syncronize latin, syncronize standard, tradisional dance sport dan line dancesport baku.
Sekum IODI Kaltim, Luhur Wicaksono mengatakan, penambahan nomor baru tersebut berdasarkan dari hasil Rapat Pimpinan (Rapim) IODI ke-I 2018.
“Kami akan mengirimkan 3 sampai 5 pelatih untuk mengikuti pelatihan ini, sehingga nantinya ada keseragaman makanya ini sangat penting diikuti Maret mendatang tapi tempatnya belum pasti antara Bali dan Jakarta, yang jelas kami juga masih menunggu undangan dari PP,” kata Luhur.
Diharapkan nantinya pelatih yang akan diikutsertakan mengikuti pelatihan tersebut bisa menyerap ilmu yang diberikan dan benar-benar memahami gerakan-gerakan yang diajarkan, untuk kemudian diaplikasikan ke daerah. “Ini kesempatan untuk mendapatkan ilmu baru dan memahami gerakan-gerakan baru jadi harus dimanfaatkan secara maksimal,” sebutnya. (rgn)
ILUSTRASI cabang olahraga dansa. (Foto: istimewa/net)
SAMARINDA – Kendati belum pasti dilombakan pada PON XX tahun 2020 mendatang di Papua, namun untuk menambah gerakan baru bagi atlet-atlet mereka, Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI) Kaltim tetap berencana mengirimkan pelatih untuk mengikuti coaching clinic untuk gerakan baru yakni syncronize latin, syncronize standard, tradisional dance sport dan line dancesport baku.
Sekum IODI Kaltim, Luhur Wicaksono mengatakan, penambahan nomor baru tersebut berdasarkan dari hasil Rapat Pimpinan (Rapim) IODI ke-I 2018.
“Kami akan mengirimkan 3 sampai 5 pelatih untuk mengikuti pelatihan ini, sehingga nantinya ada keseragaman makanya ini sangat penting diikuti Maret mendatang tapi tempatnya belum pasti antara Bali dan Jakarta, yang jelas kami juga masih menunggu undangan dari PP,” kata Luhur.
Diharapkan nantinya pelatih yang akan diikutsertakan mengikuti pelatihan tersebut bisa menyerap ilmu yang diberikan dan benar-benar memahami gerakan-gerakan yang diajarkan, untuk kemudian diaplikasikan ke daerah. “Ini kesempatan untuk mendapatkan ilmu baru dan memahami gerakan-gerakan baru jadi harus dimanfaatkan secara maksimal,” sebutnya. (rgn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.