TANA PASER- Kondisi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau traffic light yang tak berfungsi menimbulkan pertanyaan di kalangan pengguna jalan. Terutama saat melintas di simpang lima dan simpang empat Kandilo Plaza.

Hal itu cukup membahayakan pengendara saat melintas di jalur tersebut, terutama ketika kondisi jalan sedang ramai. 

Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Dinas Perhubungan Paser Juhaeni, ST mengatakan, lampu merah yang berada di simpang empat Kandilo Plaza memang tidak dinyalakan setelah diprotes warga sekitar.

“Dulu pernah diaktifkan, tetapi karena ada masyarakat yang protes akhirnya kami padamkan lagi,” ucap Juhaeni.

Sedangkan untuk di simpang lima Kandilo Plaza, alat yang ada mengalami kerusakan pada kontrol dan instalasi pada tiang. “Sampai saat ini kita menunggu suku cadangnya datang dan baru bisa diperbaiki, karena memang untuk di Paser belum ada yang menyediakan, jadi kami harus pesan di luar daerah,” ujar Juhaeni.

Di bulan Desember 2017 lalu, Juhaeni menambahkan, pernah dicoba menukarkan suku cadang dengan traffic light yang ada di Kuaro.

“Pernah dipasang suku cadang dari traffic light yang ada di Kuaro, tapi sepertinya tidak kuat dan sampai sekarang trafick light tersebut tidak bisa menyala,” jelasnya.

Pihaknya sudah mengusulkan agar traffic light tersebut diperbaiki melalui anggaran perubahan 2018. “Sudah diusulkan dalam anggaran perubahan 2018, semoga aja bisa diwujudkan,” tukasnya. 

Dishub berencana menambah titik pemasangan traffic light di wilayah Tanah Grogot. “Pada titik yang disinyalir rawan akan ditambah,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei Dishub Provinsi didampingi Dishub Paser, ada beberapa titik yang akan dipasang, di antaranya Simpang Tiga Masjid Muhamadiyah, Simpang Empat Gentung Temiang, Serta Simpang empat Bina Islam. “Semoga saja ini cepat terealisasi, pasalnya semakin lama areal tersebut belum terpasang Apill maka tingkat kerawanan juga akan meningkat,” pungkasnya. (dc1217)