Sabtu, 03/03/2018
Sabtu, 03/03/2018
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim, Fuad Assadin
Sabtu, 03/03/2018
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim, Fuad Assadin
SAMARINDA- Pemprov Kaltim, saat ini masih berfokus pada penyelesaian percepatan 3 kawasan industri, dari total 8 kawasan industri yang ada. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim Fuad Assadin membeber, secara umum ketiganya terus digarap.
“Kaltim konsen ke 3 kawasan , Kariangau dan Bulu Minung, Gas dan Kondensat di Bontang dan Kawasan Ekonomi Kaltim (KEK) MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan),” ujarnya ditemui di Samarinda kemarin.
Ia menjelaskan, dari 3 kawasan tersebut Kariangau sudah jalan, sementara Bulu Minung sedang terus disiapkan. Selanjutnya Gas dan Kondensat di Kota Bontang bahkan sudah berjalan.
“Nah yang MBTK ini posisinya sesuai PP nomor 85 tahun 2014, diminta untuk persiapan 3 tahun hingga bisa beroperasi. Jadi sekarang sudah habis masa persiapan di 17 oktiber 2017 lalu,” paparnya.
Dalam PP disebutkan, jika dalam tiga tahun belum siap, maka diberikan perpanjangan waktu maskimal 2 tahun setelah evaluasi. Seperti diketahui, Kaltim mencanangkan delapan kawasan khusus yang akan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kaltim tahun 2016-2036.
Pertama, Kawasan Industri Manufaktur Kariangau dan Buluminung yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kota Balikpapan. Kedua, kawasan industri perdagangan dan jasa di Kota Samarinda. Ketiga kawasan industri Petrokimia berbasis Migas dan Kondensat di Kota Bontang. keempat adalah kawasan industri Oleochemical Maloy di Kutai Timur. Kelima, kawasan industri Pertanian di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara. Keenam, kawasan industri pertanian lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan ketujuh kawasan industri pertanian lainnya Kutai Barat, dan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy.(rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.