Senin, 08/01/2018

Kampung KB Diteror “Bau Bensin”

Senin, 08/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kampung KB Diteror “Bau Bensin”

Senin, 08/01/2018

BONTANG – Teror kebakaran ‘menghantui’ warga di RT 19 Kelurahan Berbas Pantai yang dijuluki sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB). Ketua RT 19, Abdul Kadir pun melakukan antisipasi dengan berjaga setiap malam bersama para warganya.

Kadir mengatakan, memang pada Sabtu (6/1) malam lalu sekira pukul 23.00 Wita warga mencium bau bensin yang menyengat hidung. Otomatis wargapun penasaran dengan bau bensin yang cukup menyengat hidung mereka, sehingga warga yang tinggal di wilayah yang dikenal dengan sebutan Kampung Makassar tersebut segera mencari asal dari bau bensin tersebut.

Tak lama kemudian, terdengar suara air laut seperti terdapat orang yang berjalan diatasnya. “Memang sempat dikejar, tetapi sepertinya itu suara gelombang saja, tapi terdengar seperti orang berjalan. Jadi warga semakin curiga,” jelas Kadir saat ditemui di kediamannya, Jalan Pangeran Antasari Gang Pangandaran RT 19 Kelurahan Berbas Pantai, Senin (8/1) kemarin.

Namun setelah dicari, lanjut dia, ternyata tidak ada siapapun. Ketika masyarakat kaget dengan suara air yang seperti orang berjalan di air, dan tidak ditemukan siapapun ada dari mereka yang mempostingnya ke grup facebook Jual Beli Bontang. “Bau bensin itu menyengat sekali seperti ada yang ditumpahkan, dan semua warga RT 19 di wilayah ujung itu menciumnya,” ungkapnya.

Dikatakan Kadir, di wilayahnya itu sempat juga ada teror kebakaran sekira tahun lalu. Disebutkan bahwa Kampung Makassar akan dibakar setelah kebakaran SDN 005 beberapa tahun lalu. Namun ternyata teror itu tidak terjadi.

“Kami juga heran mengapa ada teror seperti itu, karena motifnya apa untuk meneror Kampung Makassar. Karena tidak pernah ada masalah jadi untuk apa?” ujarnya.

Hanya saja, diakui Kadir, di wilayahnya itu sulit dijangkau oleh pemadam kebakaran. Sehingga pihaknya beserta warga lainnya harus berjaga-jaga setiap malam dengan tidak tidur. “Jadi warga juga berjaga semalaman, jika ada asap sedikit semua sudah siap,” terang ketua RT yang sudah menjabat selama 10 tahun itu. 

Sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) tinggal di Kampung Makassar atau RT 19 Kelurahan Berbas Pantai. Rata-rata rumah warga pun dari kayu karena berada di atas air laut. Setiap rumah  juga tidak disediakan APAR, karena Kadir mengaku sempat mengajukannya di Prolita tahun 2016 tetapi ternyata tidak terealisasi. Pun juga pipa hidrolik yang belum teralisasi. “Karena tak ada siskamling juga, makanya kami berjaga dengan kesadaran saja, dan warga sejak Sabtu lalu termasuk saya, bergadang dan siaga terus,” kata Kadir. (cil)

Kampung KB Diteror “Bau Bensin”

Senin, 08/01/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.