Rabu, 27/12/2017

Universitas Muhammadiyah Malang Progam Studi Pendidikan Biologi Oleh Liana Nur Aiadah Membangun Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas

Rabu, 27/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Universitas Muhammadiyah Malang Progam Studi Pendidikan Biologi Oleh Liana Nur Aiadah Membangun Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas

Rabu, 27/12/2017

Pendidikan merupakan salah satu tonggak hidup bagi setiap insan manusia, dimana setiap pendidikan adalah pencerah bagi bangsa ini untuk mewujudkan masa depan yang lebih cemerlang. Menurut Miftahudin (2010) pendidikan karakter pada usia dini di keluarga bertujuan untuk pembentukan, pada usia remaja di sekolah bertujuan untuk pengembangan sedangkan pada usia dewasa di bangku kuliah bertujuan untuk pemantapan. Tugas-tugas pendidik adalah menyediakan lingkungan belajar yang baik untuk membentuk, mengembangkan dan memantapkan karakter peserta didiknya.

Pendidikan karakter mempunyai kebermaknaan yang lebih  tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapibagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga pembelajar memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kompleksitas permasalahan seputar karakter atau moralitas telah menjadi pemikiran sekaligus keperihatinan bersama. Krisis karakter atau moralitas ditandai oleh meningkatnya kejahatan tindak kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba), pornografi dan pornoaksi, serta pergaulan bebas yang sudah menjadi patologi dalam masyarakat. Adapun krisis moral lainnya yang sungguh nyata telah terjadi ialah perilaku korup yang telah mentradisi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, krisis kepercayaan pun terjadi pada kelompok elit masyarakat, yakni perilaku korup yang semakin mengkhawatirkan. Demoralisasi ini karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas tekstual semata dan kurang mempersiapkan pembelajar untuk menyikapi kehidupan yang kontradiktif tersebut (Zubaedi,2011: v).

Dengan itu permasalahan yang sering terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. Pada krisis karakter atau , moralitas telah menjadi masalah dalam negri saat ini. Lingkungan dan orang – orang ternama pun kadang malah menjadi contoh bagi anak-anak kecil untuk melakukan hal -  hal yang tidak mendidik. Dan bisa menjadi masalah dalam perkembangan karakter pada anak bangsa saat ini. 

Di masa yang serba  menggunakan teknologi, maka banyak peserta didik yang tidak memanfaatkan teknologi dengan baik, dan dengan hal tersebut  karakter-karakter anak bangsa mulai munurun. Timbulnya bulliying di sekolah-sekolah, kenakalan-kenakalan yang semakin merajalela, krisis moralitas di lingkungan peserta didik hal tersebut juga akan membawa dampak pada perkembangan pendidikan karakter bagi seseorang. 

Seseorang yang lupa akan karakter pada dirinya sendri maka dia akan lupa dengan nilai – nilai budaya bangsa yang ada pada saat ini. Dengan kebudayaan bangsa akan semkin luntur , dimana yang negara Indonesia telah terkenal dengan kesopannya sekarang sudah mulai luntur pada setiap warga indonesi. Budaya kebarat-baratanlah  yang bisa meluntur karakter bangsa.

Teknologi juga bisa menjerumuskan kita kedalam hal yang tidak benar dan akan memperburuk karakter setiap  diri seseorang. Oleh karena itu orang tua berperan penting dalam pemantauan perkembangan seorang anak, supaya tidak mengunakan teknologi yang berlebihan dan malah menjerumuskan ke hal – hal yang merugikan. 

Secara umum, pendidikan merupakan interaksi antara faktor-faktor yang terlibat di dalamnya guna mencapai tujuan pendidikan. Interaksi faktor-faktor tersebut secara jelas dapat tersaksi dalam proses belajar, yaitu ketika pendidik mengajarkan nilai-nilai, ilmu, dan keterampilan pada peserta didik, sementara peserta didik menerima pengajaran tersebut. Sasaran proses pendidikan tidak sekedar pengembangan intelektualitas peserta didik dengan memasok pengetahuan sebanyak mungkin, lebih dari itu, pendidikan merupakan proses pemberian pengertian, pemahaman, dan penghayatan sampai pada pengamalan yang diketahuinya. Dengan demikian, tujuan tertinggi dari pendidikan adalah pengembangan kepribadian peserta didik secara menyeluruh dengan mengubah perilaku dan sikap peserta didik dari yang bersifat negatif ke positif, dari yang destruktif ke konstruktif, dari berakhlak buruk ke akhlak mulia, termasuk mempertahankan karakter baik yang disandangnya (Zaini, 2013: 5-6).  

Pendidikan karakter dilakukan dengan pembiasaan untuk berperilaku positif dan menjauhi perilaku negatif. The Character Education Partnership menyusun 11 prinsip pendidikan karakter yang efektif yaitu: (1) mempromosikan nilai-nilai kode etik berdasarkan karakter positif; (2) mendefinisikan karakter secara komprehensip untuk berpikir, berperasaan dan berperilaku; (3) menggunakan pendekatan yang efektif, komprehensif, intensif dan proaktif; (4) menciptakan komunitas sekolah yang penuh kepedulian; (5) menyediakan kesempatan kepada siswa untuk melakukan dan mengembangkan tindakan bermoral; (6) menyusun kurikulum yang menantang dan bermakna untuk membantu agar semua siswa dapat mencapai kesuksesan; (7) membangkitkan motivasi instrinsik siswa untuk belajar dan menjadi orang yang baik di lingkungannya; (8) menganjurkan semua guru sebagai komunitas yang profesional dan bermoral dalam proses pembelajaran; (9) merangsang tumbuhnya kepemimpinan yang transformasional untuk mengembangkan pendidikan karakter sepanjang hayat; (10) melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam pendidikan karakter; (11) mengevaluasi karakter warga sekolah untuk memperoleh informasi dan merangcang usahausaha pendidikan karakter selanjutnya (Lickona, Schaps, & Lewis: 2003). 

Dengan adanya prinsip dan faktor – faktor pada pendidikan karakter akan mampu membawa peserta kearah yang akam lebih baik daam berkembangan karakternya, maka dengan  itu Indonesia akan maju menuju Indonesia yang emas untuk menghadapi semua problemetika dalam kehidupannya kelak. dan tetap mempertahankan nilai nilai budaya bangsanya. Serta mampu mejadikan manusia yang bermartabat dan berbudi luhur. (*)

Universitas Muhammadiyah Malang Progam Studi Pendidikan Biologi Oleh Liana Nur Aiadah Membangun Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas

Rabu, 27/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.