Penulis: Nancy

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Nasib apes dialami seorang ojek online (ojol) di Kota Samarinda. Berharap dapat rejeki, justru sepeda motornya dibawa lari.

Adalah Andre,  warga Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang menipu ojol tersebut dengan berpura-pura menjadi pelanggan kemudian membawa lari motor yang sehari-hari digunakan mencari rejeki tersebut.

Peristiwa itu terjadi 28 Mei lalu, dimana saat itu Andre memesan ojol  dengan tujuan Pasar Segiri. Awalnya si ojol tak menyadari kalau pria 38 tahun itu memiliki niat jahat, karena Andre membelikannya pakaian dan setelahnya mereka menuju  ke Masjid Nurul Iman di Jalan Hasan Basri (eks Jalan Merak), Kelurahan Temindung Permai Kecamatan Sungai Pinang. Alasan Andre ke masjid tersebut menunggu waktu untuk ke bank.

"Setelah itu pelaku berpura-pura meminjam kunci motor si ojol dengan alasan penasaran dengan kunci remote. Saat korban salat, dia langsung membawa kabur sepeda motor ojol itu," ungkap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang AKP Rahmat Aribowo saat dihubungi melalui ponselnya Jumat (14/6/2024) hari ini.

"Didalam jok motor itu ada tas warna hijau berisikan  BPKB, STNK, jam tangan, satu unit dua unit handphone, SIM, ATM, KTP serta uang tunai Rp240 Ribu," jelasnya.

Dua hari kemudian sepeda motor hasil kejahatan Andre dijual ke sebuah showroom di Jalan Gerilya. Karena surat-suratnya lengkap pihak showroom membeli motor milik ojol tersebut. "Surat-surat kendaraannya lengkap, dia jual Rp7,5 Juta," imbuhnya.

Si ojol yang kehilangan motor melapor ke polisi dan dari laporan itu Andrea berhasil diringkus Rabu (12/6/2024) lalu sekitar pukul 12.00 WITA di tepi jalan kawasan Loa Janan.

"Saat kami amankan dia jalan kaki, kemudian langsung dibawa ke Polsek untuk dilakukan interogasi, ternyata motor sudah dijual dan uang habis untuk foya-foya," terangnya.

Polisi pun langsung memanggil pihak showroom untuk dimintai keterangan sebagai saksi. "Kami mintai keterangan sebagai saksi, karena mereka tidak tahu, artinya pihak showroom menjadi korban penipuan pelaku," sebut Rahmat.

Editor: Aspian Nur