sponsor

Kamis, 25/04/2024

Komisi II DPRD Berau Pinta Pemkab Berau Untuk Meminimalisir Angka Kematian Bayi Di Kabupaten Berau

Kamis, 25/04/2024

Anggota Komisi II DPRD Berau, Ratna Kalalembang. (Foto: Indri/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

sponsor

Komisi II DPRD Berau Pinta Pemkab Berau Untuk Meminimalisir Angka Kematian Bayi Di Kabupaten Berau

Kamis, 25/04/2024

logo

Anggota Komisi II DPRD Berau, Ratna Kalalembang. (Foto: Indri/Korankaltim.com)

Penulis: Indri

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Menduduki peringkat tertinggi dalam kasus kematian anak se-Kalimantan Timur, Kabupaten Berau cukup memprihatinkan.

Sebanyak 53 kasus kematian anak diantara 11 kasus kematian bayi dan 9 kasus kematian neonatal (bayi baru lahir usia 0-28 hari) dari bulan Januari-Februari 2024.

Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi II DPRD Berau, Ratna Kalalembang menyoroti angka kematian bayi di Kabupaten Berau yang cukup memprihatinkan.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera meminimalisir angka kematian bayi di Berau tahun ini. Bahkan, berdasarkan data Dinkes Berau, pada tahun 2022 lalu kasus kematian pada bayi sebanyak 98 kasus.

“Kita prihatin dengan adanya musibah demikian. Sehingga kita berharap dengan Kepala Dinas Kesehatan yang baru ini, supaya cepat mengambil langkah-langkah terkait penanganan tersebut,” ungkapnya.

Menurut Ratna, masalah kematian bayi itu harus benar-benar ditangani secara serius. Ia meminta kepada Dinkes Berau untuk selalu siap siaga turun ke lapangan untuk menemukan alasan di balik kematian itu.

“Solusinya dinas juga harus banyak turun ke lapangan, turun ke bawah, ke puskesmas, posyandu, untuk melihat kondisi masyarakat,” imbuhnya.

Tak hanya kematian bayi. Masalah gizi buruk dan stunting juga harus lebih diperhatikan dengan serius. Sebab, jumlah kematian bayi, gizi buruk, dan stunting harus bisa diminimalisir pada tahun ini.

“Sekarang kan banyak caranya seperti memberikan susu tambahan, biskuit, dan sebagainya. Intinya ke depan dinas yang menangani ini lebih proaktif untuk mengatasi hal yang sudah terjadi dan meminimalisir di tahun 2024,” pungkasnya.  (Adv)


Editor: Aspian Nur

sponsor

Komisi II DPRD Berau Pinta Pemkab Berau Untuk Meminimalisir Angka Kematian Bayi Di Kabupaten Berau

Kamis, 25/04/2024

Anggota Komisi II DPRD Berau, Ratna Kalalembang. (Foto: Indri/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.