Jumat, 20/04/2018

WOW... Untuk Gaji Dosen Asing, Kemenristekdikti Anggarkan Rp 300 M

Jumat, 20/04/2018

Ilustrasi dosen/korankaltim

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

WOW... Untuk Gaji Dosen Asing, Kemenristekdikti Anggarkan Rp 300 M

Jumat, 20/04/2018

logo

Ilustrasi dosen/korankaltim

JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menganggarkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk menggaji dosen asing yang segera didatangkan ke Indonesia. Menurut Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti Prof Ali Ghufron kisaran gaji setiap dosen asing tersebut akan beragam, mulai dari Rp 0 hingga mencapai 4 ribu dolar AS.

“Itu baru perkiraan, tapi nanti gajinya akan mengacu pada skema kerja sama dengan dosen asing tersebut,” kata Ghufron kepada Republika di Jakarta, Kamis (19/4).

Dia menerangkan, ada beberapa skema yang telah dirancang oleh Kementerian terkait proses masuk dan penyebarana dosen asing tersebut. Di antaranya, atas pengajuan atau permintaan perguruan tinggi, atau melalui undangan kepada negara bersangkutan.

Menurut Ghufron, hingga saat ini setidaknya sudah ada 70 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mengajukan agar dosen asing bisa mengajar. Perguruan tinggi tersebut seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

“Jadi kan mereka (Perguruan tinggi) mengajukan proposal pengajuan kepada kami. Proposal itu merincikan alasan dan target perguruan tinggi mengundang dosen asing tersebut. Perlu diingat, kami akan seleksi, tidak akan sembarangan memilih,” tegas Ghufron.

Setelah nantinya berjalan, lanjut Ghufron, Kemenristekdikti pun akan terus melakukan pengawasan dan penilaian secara berkala kepada dosen asing tersebut. Menurut dia, jika ke depan kinerja tidak memuaskan danjauh dari target, pemerintah segera memutus kerja sama.

Untuk skema undangan, sementara ini Kemenristekdikti hanya memberlakukan untuk vokasi. Yang mana, lanjut Ghufron, Kemenristekdikti sudah bekerja sama dengan Thailand dan Jerman. 

Karenanya, dia memastikan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebih mengenai kedatangan dosen asing. Sebab pemerintah, kata dia, telah memiliki regulasi dan skema yang cukup ketat.

Sebelumnya, pemerintah akan mengimpor tenaga pengajar untuk perguruan tinggi di Indonesia. Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan, Indonesia memerlukan 200 dosen asing untuk mendongkrak mutu dan kualitas pendidikan tinggi.(rol)

WOW... Untuk Gaji Dosen Asing, Kemenristekdikti Anggarkan Rp 300 M

Jumat, 20/04/2018

Ilustrasi dosen/korankaltim

Berita Terkait


WOW... Untuk Gaji Dosen Asing, Kemenristekdikti Anggarkan Rp 300 M

Ilustrasi dosen/korankaltim

JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menganggarkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk menggaji dosen asing yang segera didatangkan ke Indonesia. Menurut Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti Prof Ali Ghufron kisaran gaji setiap dosen asing tersebut akan beragam, mulai dari Rp 0 hingga mencapai 4 ribu dolar AS.

“Itu baru perkiraan, tapi nanti gajinya akan mengacu pada skema kerja sama dengan dosen asing tersebut,” kata Ghufron kepada Republika di Jakarta, Kamis (19/4).

Dia menerangkan, ada beberapa skema yang telah dirancang oleh Kementerian terkait proses masuk dan penyebarana dosen asing tersebut. Di antaranya, atas pengajuan atau permintaan perguruan tinggi, atau melalui undangan kepada negara bersangkutan.

Menurut Ghufron, hingga saat ini setidaknya sudah ada 70 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mengajukan agar dosen asing bisa mengajar. Perguruan tinggi tersebut seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

“Jadi kan mereka (Perguruan tinggi) mengajukan proposal pengajuan kepada kami. Proposal itu merincikan alasan dan target perguruan tinggi mengundang dosen asing tersebut. Perlu diingat, kami akan seleksi, tidak akan sembarangan memilih,” tegas Ghufron.

Setelah nantinya berjalan, lanjut Ghufron, Kemenristekdikti pun akan terus melakukan pengawasan dan penilaian secara berkala kepada dosen asing tersebut. Menurut dia, jika ke depan kinerja tidak memuaskan danjauh dari target, pemerintah segera memutus kerja sama.

Untuk skema undangan, sementara ini Kemenristekdikti hanya memberlakukan untuk vokasi. Yang mana, lanjut Ghufron, Kemenristekdikti sudah bekerja sama dengan Thailand dan Jerman. 

Karenanya, dia memastikan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebih mengenai kedatangan dosen asing. Sebab pemerintah, kata dia, telah memiliki regulasi dan skema yang cukup ketat.

Sebelumnya, pemerintah akan mengimpor tenaga pengajar untuk perguruan tinggi di Indonesia. Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan, Indonesia memerlukan 200 dosen asing untuk mendongkrak mutu dan kualitas pendidikan tinggi.(rol)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.