Jumat, 12/01/2018
Jumat, 12/01/2018
Sumijan saat menawarkan ginjalnya di jalan raya di Tenggarong.
Jumat, 12/01/2018
Sumijan saat menawarkan ginjalnya di jalan raya di Tenggarong.
TENGGARONG – Sumijan (58), warga Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, nekat ingin menjual ginjalnya.
Pria paruh baya itu menawarkan ginjalnya di pinggir jalan raya, sembari membawa poster bertuliskan curahan hatinya.
Usut punya usut, ternyata Sumijan kecewa karena anaknya tak diterima bekerja di RSUD Aji Muhammad Parikesit (AMP) atau Puskesmas di Tenggarong.
Anak Sumijan yang disebut-sebut sebagai bidan pernah magang di Puskesmas Kahala. Atas pengalaman itu, Sumijan berharap agar anaknya diterima bekerja di pusat kesehatan di kawasan dekat tempat tinggalnya.
“Bapak ini ingin menjual ginjalnya asal anaknya bisa diterima bekerja di rumah sakit atau puskesmas di Tenggarong,” ungkap Andi Fadli, Ketua Umum HMI Cabang Kukar, yang berbincang-bincang dengan Sumijan.
Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kukar, Abdul Samad mengatakan, Sujiman bisa datang ke Dinkes apabila ingin memperkerjakan anaknya. “Tapi kalau di Tenggarong kebutuhan tenaga kesehatan sudah penuh. Kebetulan Oktober nanti nanti akan diresmikan Puskesmas Jantur, Kecamatan Muara Muntai dan Muara Pantuan, Kecamatan Anggana,” katanya. (*)
Penulis : Andriansjah
Editor : Supiansyah
Sumijan saat menawarkan ginjalnya di jalan raya di Tenggarong.
TENGGARONG – Sumijan (58), warga Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, nekat ingin menjual ginjalnya.
Pria paruh baya itu menawarkan ginjalnya di pinggir jalan raya, sembari membawa poster bertuliskan curahan hatinya.
Usut punya usut, ternyata Sumijan kecewa karena anaknya tak diterima bekerja di RSUD Aji Muhammad Parikesit (AMP) atau Puskesmas di Tenggarong.
Anak Sumijan yang disebut-sebut sebagai bidan pernah magang di Puskesmas Kahala. Atas pengalaman itu, Sumijan berharap agar anaknya diterima bekerja di pusat kesehatan di kawasan dekat tempat tinggalnya.
“Bapak ini ingin menjual ginjalnya asal anaknya bisa diterima bekerja di rumah sakit atau puskesmas di Tenggarong,” ungkap Andi Fadli, Ketua Umum HMI Cabang Kukar, yang berbincang-bincang dengan Sumijan.
Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kukar, Abdul Samad mengatakan, Sujiman bisa datang ke Dinkes apabila ingin memperkerjakan anaknya. “Tapi kalau di Tenggarong kebutuhan tenaga kesehatan sudah penuh. Kebetulan Oktober nanti nanti akan diresmikan Puskesmas Jantur, Kecamatan Muara Muntai dan Muara Pantuan, Kecamatan Anggana,” katanya. (*)
Penulis : Andriansjah
Editor : Supiansyah
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.