Kamis, 11/01/2018

Tekan Angka Kemiskinan, Dinsos Gencarkan PKH

Kamis, 11/01/2018

RIDWAN TASSA

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tekan Angka Kemiskinan, Dinsos Gencarkan PKH

Kamis, 11/01/2018

logo

RIDWAN TASSA

SAMARINDA – Komitmen Pemerintah Kota Samarinda untuk mengurangi kemiskinan, terus ditunjukkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) dengan menggencarkan Program Keluarga Harapan (PKH). 

Program tersebut memang merupakan program nasional dari Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, secara teknis Dinsos Samarinda juga melakukan upaya khusus guna menangani permasalahan kemiskinan di Kota Tepian.

Kepala Dinsos Samarinda, Ridwan Tassa menyebutkan, dari sekirar 17 ribu warga miskin di Samarinda, hampir sebagian tersentuh program tersebut. “Sebagian sudah ter-cover dalam PKH dan penyalurannya tahun ini, kami berharap tahun ini pula jumlah PKH meningkat hingga 10 ribu jadi sisa warga yang belum tercover tinggal 7 ribu lebih saja,” katanya.

Da menjelaskan, dalam PKH ini, Dinsos berperan mendata serta menyalurkan anggaran dari Kemensos ke warga miskin yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 

“Oktober ini sudah dilakukan validasi dan November segera kami serahkan datanya kepada Pemerintah RI untuk dicairkan tahun depan. Untuk pendataannya dalam setahun sebanyak dua kali, Januari dan November. Nanti penyalurannya menggunakan rekening mereka sendiri yang disalurkan dalam Himbara (Himpunan Bank Negara),” sebutnya.

Koordinator PKH Kota Samarinda, Ali Akbar menyatakan pihaknya masih terkendala dalam hal anggaran operasional. “Sistem kerja kami satu orang pendamping menangani 150 sampai 300 orang. Sedangkan yang ada sekarang pendamping PKH yang tersebar di 10 kecamatan hanya ada 22 orang. Makanya perlu anggaran operasional yang tidak sedikit,” jelasnya. 

Di balik itu, tujuan penyelenggaraan PKH yaitu kesejahteraan warga yang saat ini tergolong miskin mampu meningkatkan kualitas hidupnya. “Untuk itu warga juga akan dievaluasi agar tidak selamanya bergantung pada PKH. Itu sebabnya kita selalu melakukan pemutakhiran data dan mengevaluasi, kalau sudah dianggap mampu harusnya tidak masuk lagi ke dalam PKH,” pungkas Ali. (adv/rs)

Tekan Angka Kemiskinan, Dinsos Gencarkan PKH

Kamis, 11/01/2018

RIDWAN TASSA

Berita Terkait


Tekan Angka Kemiskinan, Dinsos Gencarkan PKH

RIDWAN TASSA

SAMARINDA – Komitmen Pemerintah Kota Samarinda untuk mengurangi kemiskinan, terus ditunjukkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) dengan menggencarkan Program Keluarga Harapan (PKH). 

Program tersebut memang merupakan program nasional dari Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, secara teknis Dinsos Samarinda juga melakukan upaya khusus guna menangani permasalahan kemiskinan di Kota Tepian.

Kepala Dinsos Samarinda, Ridwan Tassa menyebutkan, dari sekirar 17 ribu warga miskin di Samarinda, hampir sebagian tersentuh program tersebut. “Sebagian sudah ter-cover dalam PKH dan penyalurannya tahun ini, kami berharap tahun ini pula jumlah PKH meningkat hingga 10 ribu jadi sisa warga yang belum tercover tinggal 7 ribu lebih saja,” katanya.

Da menjelaskan, dalam PKH ini, Dinsos berperan mendata serta menyalurkan anggaran dari Kemensos ke warga miskin yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 

“Oktober ini sudah dilakukan validasi dan November segera kami serahkan datanya kepada Pemerintah RI untuk dicairkan tahun depan. Untuk pendataannya dalam setahun sebanyak dua kali, Januari dan November. Nanti penyalurannya menggunakan rekening mereka sendiri yang disalurkan dalam Himbara (Himpunan Bank Negara),” sebutnya.

Koordinator PKH Kota Samarinda, Ali Akbar menyatakan pihaknya masih terkendala dalam hal anggaran operasional. “Sistem kerja kami satu orang pendamping menangani 150 sampai 300 orang. Sedangkan yang ada sekarang pendamping PKH yang tersebar di 10 kecamatan hanya ada 22 orang. Makanya perlu anggaran operasional yang tidak sedikit,” jelasnya. 

Di balik itu, tujuan penyelenggaraan PKH yaitu kesejahteraan warga yang saat ini tergolong miskin mampu meningkatkan kualitas hidupnya. “Untuk itu warga juga akan dievaluasi agar tidak selamanya bergantung pada PKH. Itu sebabnya kita selalu melakukan pemutakhiran data dan mengevaluasi, kalau sudah dianggap mampu harusnya tidak masuk lagi ke dalam PKH,” pungkas Ali. (adv/rs)

 

Berita Terkait

Buka Pickleball PPU Championship 2024, Marbun Minta Peserta Junjung Tinggi Sportivitas

Progres Pembangunan RS Muara Badak, Edi-Rendi Optimis Bisa Dioperasikan untuk Masyarakat Pada Akhir 2024

Selama Januari -April 2024, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan Terbitkan 6.557 Paspor Biasa dan 3.026 Paspor Elektronik (e-Paspor)

Makmur Marbun: Siap Sambut dan Sukseskan Latsitarda Nusantara di PPU

Dispora Kukar Ajak Mahasiswa Perkuat Sumber Daya Manusia Bidang Kepemudaan

Dukung Pelaksanaan Pilkada, Disdukcapil Kukar Siap Verifikasi Data Pemilih

Disdikbud Kukar Gelar Bimtek Petugas UKS untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Tinjau Banjir, Pj Bupati PPU Serahkan Bantuan Kepada Warga

Pihar Design Collection, Desain Fashion Memukau dari Balikpapan Menyapa Sangatta

Akan Masukkan Bahasa Kutai dan Kenyah di Muatan Lokal, Bupati Kukar Raih Penghargaan dari Kemendikbudristek

Gelar Operasi Jagratara di Dua Perusahaan di Kaltim, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda Tidak Temukan Pelanggaran TKA

Terkendala Selama 3 Tahun, Kelurahan Mangkurawang Prioritaskan Pembangunan Kantor Tahun Ini

Sekda Berharap Zona Nilai Tanah Segera Disosialisasikan

Kukar Raih Penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI

Kembali Raih Opini WTP, Bupati Apresiasi Kinerja Semua Perangkat Daerah

Pertahankan Gelar, Kelurahan Timbau Kembali Raih Juara Umum MTQ Tingkat Kecamatan Tenggarong

Vakum Selama Ramadan, Pj Bupati PPU Kembali Pimpin CFD dan Beli Jajanan UMKM

Minat Baca Menulai Menurun, Ichsan Rapi Dorong Dispusip Gelar Kegiatan Ruang Baca Terbuka

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.