Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Beberapa waktu lalu dikabarkan dua warga Kota Samarinda menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie setelah dinyatakan positif Covid-19. 

Yang mengejutkan, keduanya tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota maupun luar negeri, sehingga memunculkan dugaan kuat adanya penularan lokal.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD AWS, dr Indah Puspitasari MARS menjelaskan kedua pasien berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim) dan menyebut kasus ini menjadi sinyal penting kalau penyebaran virus corona belum sepenuhnya hilang. “Kondisi ini menunjukkan kemungkinan transmisi lokal masih terjadi. Kami sedang melakukan penelusuran lanjutan,” jelas dr Indah, beberapa waktu lalu.

Kabar ini langsung mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel yang merasa prihatin terhadap munculnya kembali kasus yang melumpuhkan aktivtas masyarakat di 2020 lalu.

Kasus ini menurutnya dapat menimbulkan dampak lebih luas, baik dari sisi kesehatan maupun kestabilan sosial dan ekonomi.

 “Saya pernah terinfeksi COVID-19, jadi saya tahu bagaimana rasanya. Tapi saya yakin kali ini pemerintah dan masyarakat jauh lebih siap menghadapinya,” sebut Ekti kepada Korankaltim.com Sabtu (21/6/2025).

Politisi Gerindra tersebut mengajak masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan menekankan pentingnya menjaga kebiasaan hidup sehat serta tidak melupakan protokol dasar seperti memakai masker, terutama saat merasa kurang sehat.

“Masker itu bukan hanya pelindung diri, tapi juga bentuk empati kepada orang lain. Kalau sedang flu atau batuk, tolong pakai,” imbaunya.

RSUD AWS saat ini masih melakukan pelacakan kontak erat dua pasien tersebut, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) telah diminta untuk memperkuat pengawasan di lapangan serta menyosialisasikan kembali pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat.

Editor: Aspian Nur