Penulis: Ayu Norwahliyah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Suasana haru dan kebahagiaan mewarnai halaman GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, saat sebanyak 356 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 2 asal Kota Samarinda tiba dari Embarkasi Balikpapan, Rabu (18/6/2025).

Setelah menunaikan rukun Islam kelima selama 40 hari di Tanah Suci, mereka disambut hangat oleh keluarga yang telah menanti sejak siang.

Pelukan hangat keluarga menyambut rombongan jemaah yang pulang dalam kondisi sehat. Di antara mereka, ada yang datang mengenakan busana berhias mencolok, tak sedikit pula yang larut dalam tangis syukur hingga senyum bahagia bisa kembali ke tanah air.

Suriansyah (62) bersama istrinya, Nursehan (57) menjadi dua dari ratusan jemaah yang pulang dalam kondisi sehat. 

Pasangan warga Jalan Abdul Wahab Syahranie ini menyebut bahwa keberangkatan haji kali ini merupakan pengalaman kedua mereka setelah sebelumnya berangkat pada 2004.

“Alhamdulillah, di 2025 ini kami kembali diberi kesempatan berangkat. Selama pengurusan administrasi pun tidak ada masalah bagi saya dan suami,” ujar Nursehan.

Ia menceritakan sejumlah perubahan selama pelaksanaan haji tahun ini, termasuk penerapan kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan penggunaan Kartu Nusuk bagi seluruh jemaah. Kartu ini menjadi syarat utama untuk bisa mengakses Masjidil Haram dan wilayah Mekkah.

“Tahun ini juga kami diberikan dua gelang, berbeda dengan dulu yang hanya satu. Gelang ini penting karena punya nomor seri yang wajib dipakai saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” jelasnya.

Kartu Nusuk sendiri adalah kartu identitas resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Kartu ini berfungsi untuk memverifikasi identitas jemaah, memudahkan akses ke layanan selama ibadah haji, serta mencegah masuknya jamaah ilegal ke wilayah tertentu. 

Di dalamnya tercantum informasi pribadi seperti nama, foto, tempat dan tanggal lahir, hingga lokasi penginapan. Nursehan mengakui bahwa kebijakan baru tersebut memang membuat pelaksanaan ibadah lebih tertib, meski sempat ada kendala teknis terkait keterlambatan penerbitan kartu.

“Kalau tidak ada kartu ini, tidak bisa masuk. Tapi dengan adanya aturan baru ini, ibadah haji jadi lebih tertib bagi saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Samarinda, Jurait menyampaikan bahwa total jemaah asal Samarinda tahun ini mencapai 585 orang yang tergabung dalam empat kelompok terbang (kloter).

“Samarinda ada di kloter 2, 4, 15, dan 16. Kloter 4 akan pulang pada 21 Juni, sedangkan kloter 15 dan 16 dijadwalkan kembali antara 7 hingga 9 Juli,” ujar Jurait.

Jurait memastikan seluruh proses penjemputan telah dikoordinasikan dengan panitia daerah agar berjalan tertib. Titik penyambutan tetap dipusatkan di GOR Segiri, sebagaimana tradisi beberapa tahun terakhir.

“Untuk kondisi jemaah yang datang, semua dalam keadaan sehat,” tutupnya.

Editor: Erwin