Penulis : Dwi Cahyo

KORANKALTIM.COM, TANA PASER – Peluncuran internet gratis pada 26 titik di Kabupaten Paser saat ini sedang dirancang oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKSIP) setempat  sebagai upaya mewujudkan visi Paser Tuntas.  Tak hanya Internet gratis, DKISP juga akan menyalurkan program Gratispol yakni Starlink. 

Hal ini disampaikan Kepala DKISP Paser Arief Rahman kepada Korankaltim.com Sabtu (14/6/2025) hari ini. Disebutnya hampir seluruh daerah di Paser sudah terjangkau jaringan telekomunikasi baik melalui menara Base Transceiver Station (BTS) atau menara pemancar maupun program Pemkab Paser melalui jaringan fiber optic (FO) yang disponsori oleh PLN Icone yang masuk ke desa desa.

"Sudah hampir seluruh desa bisa mengakses jaringan internet, namun memang untuk saat inj masih sering terjadi jaringan lemah," sebut Arif Rahman.

Karena itu ditahun 2025 ini mereka akan mengerjakan 26 titik jaringan FO untuk memperkuat sinyal jaringan komunikasi. Penambahan jaringan ini sampai di daerah yang terisolir yakni desa kepala telake menggunakan starlink. Meski tidak ada jaringan listrik ke daerah terisolir untuk menggunakan Starlink, DKISP Paser melakukan inovasi dengan menggunakan panel surya. 

"Tahun ini kami rencanakan 26 titik untuk fasilitas wifi publik gratis dibeberapa desa yang ada di Paser. Program ini diharapkan dapat menjawab keluhan masyarakat terkait susahnya jaringan terutama mereka yang berada di pelosok desa," papar Arif.

Terkait program GratisPol, DKISP Paser bulan lalu sudah mengikuti melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala Diskominfo se-Kalimantan Timur. Dari hasil rapat tersebut Paser mendapatkan bantuan wifi publik gratis sebanyak 5 titik dan DKISP Paser mengusulkan didaerah Desa Harapan Baru, Kecamatan Kuaro untuk dipasangkan wifi publik gratis menggunakan Starlink. 

"Program GratisPol sejalan dengan program visi misi Paser tuntas karena kami juga sudah melakukan program internet ke desa-desa dan kami tangkap juga dengan program ini yang akan berjalan selama 5 tahun pembiayaanya dari Pemprov Kaltim, " tutup Arif.

Editor: Aspian Nur