Senin, 26/05/2025
Senin, 26/05/2025
Ilustrasi. (Foto: pixabay)
Senin, 26/05/2025
Ilustrasi. (Foto: pixabay)
KORANKALTIM.COM - Sebuah studi baru mengungkapkan hal yang bisa jadi relative dalam kehidupan, yaitu orang-orang dari latar belakang miskin dianggap lebih dapat dipercaya daripada mereka yang dibesarkan dengan uang.
Hal ini diungkapkan para peneliti dari University of British Columbia di Kanada yang meminta partisipan untuk memainkan permainan kepercayaan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dan hasilnya menunjukkan orang-orang yang tumbuh dengan sedikit uang dianggap lebih dapat dipercaya daripada mereka yang berasal dari latar belakang yang lebih beruntung.
“Mereka umumnya melihat orang-orang yang tumbuh di rumah kelas bawah lebih bermoral dan dapat dipercaya,” ungkap Dr Kristin Laurin, penulis utama penelitian ini melansir dari laman dailymail.co.uk Senin (26/5/2025) hari ini.
"Meskipun mereka terkadang bertindak seolah-olah mereka mempercayai orang-orang yang berasal dari kelas bawah, mereka tidak selalu percaya orang-orang tersebut akan menghormati kepercayaan itu,” imbuhnya.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti mengatakan orang-orang harus strategis dalam menampilkan diri mereka dalam situasi sosial dimana kepercayaan merupakan satu diantara komponennya. “Jika seseorang kaya mungkin ingin meremehkan sejarah tersebut dan fokus pada masa sekarang,” sebut Laurin.
"Sedangkan jika seseorang selalu berjuang secara finansial, menjelaskan dia tumbuh dengan latar belakang yang rendah hati yang mungkin akan lebih menguntungkan dirinya,” papar Laurin.
Tim peneliti berusaha memahami bagaimana orang memutuskan siapa yang harus dipercaya. “Kepercayaan sangat penting untuk hubungan yang sehat. Tanpanya, hubungan romantis bisa gagal, tempat kerja bisa terganggu dan perpecahan sosial bisa tumbuh. Tapi apa yang membuat orang mempercayai seseorang?,” ucapnya dengan nada tanya.
Para peneliti melibatkan 1.900 partisipan, yang ikut serta dalam serangkaian eksperimen yang mengeksplorasi kepercayaan. Dalam satu eksperimen, para peserta diminta untuk memainkan permainan kepercayaan dengan apa yang mereka pikir adalah orang yang nyata, tetapi sebenarnya adalah profil fiksi.
Beberapa profil menggambarkan orang-orang yang tumbuh dengan sedikit uang, sementara yang lain menggambarkan latar belakang yang lebih istimewa, seperti bersekolah di sekolah swasta atau berlibur ke luar negeri.
Dalam percobaan lain, profil-profil tersebut menunjukkan status sosial ekonomi orang-orang saat ini dan meminta para partisipan untuk menilai moralitas para pemain lainnya.
Hasilnya menunjukkan orang-orang cenderung lebih mempercayai orang-orang dari latar belakang ekonomi rendah, baik dimasa lalu maupun sekarang.
Namun mereka hanya percaya seorang lebih dapat dipercaya ketika dibesarkan di rumah tangga berpenghasilan rendah. “Penelitian kami menunjukkan bahwa orang-orang menarik garis yang jelas antara masa kecil seseorang dengan situasi mereka saat ini,” jelas Laurin.
Penelitian ini muncul tak lama setelah penelitian mengungkapkan orang kaya cenderung lebih kejam. Menganalisis data dari 46.000 orang di 67 negara, termasuk informasi tentang kekayaan dan tingkat moralitas dan perilaku moral, membantu tim dari Universitas Agder di Kristiansand, Norwegia, untuk membuat penemuan mereka.
Penelitian mereka menunjukkan film-film Disney serta kiasan dalam literatur klasik dapat diteliti dengan kurangnya kekayaan yang dikaitkan dengan standar moral yang lebih tinggi.
Editor: Aspian Nur
Senin, 26/05/2025
Ilustrasi. (Foto: pixabay)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.