Penulis: */M Rafik

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Kaltim Halal Festival (Kalafest) 2025 dengan tujuan memperkuat dan mendorong ekonomi serta keuangan syariah.

Kegiatan yang digelar di halaman Masjid Islamic Centre Samarinda ini melibatkan berbagai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 60 tenan serta beberapa pemberian penghargaan kepada pelaku UMKM di berbagai sektor.

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto mengatakan bahwa kegiatan ini dapat memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Kaltim salah satunya dengan mendorong kemandirian ekonomi daerah melalui kolaborasi dengan beberapa stakeholder.

“Kita tentunya berkomitmen untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah dengan memperluas sektor tersebut,” jelasnya saat mengisi sambutan opening ceremony KalaFest tahun 2025, Jumat (23/5/2025).

Dengan adanya KalaFest 2025 ini, Budi mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan peluang besar bagi peningkatan ekonomi syariah di Kaltim melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku UMKM. 

Festival ini, kata Budi akan berlangsung dari tanggal 23-25 Mei 2025 dengan berbagai rangkaian kegiatan pada pengembangan ekonomi syariah. Mulai dari seminar tentang ekonomi halal hingga kolaborasi dengan pasar murah untuk mendekatkan produk halal kepada masyarakat.

Sementara, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengatakan bahwa KalaFest 2025 ini merupakan wujud nyata upaya penguatan pengembangan ekonomi syariah di Kaltim. Ia menyoroti perkembangan positif sektor halal di Kaltim, dengan indikator jumlah produk halal yang terus menunjukkan tren peningkatan.

“Kita bersyukur bahwa produk-produk UMKM di Kalimantan Timur dapat dibina dengan baik, diberikan pengetahuan tentang bagaimana memperoleh sertifikat halal, dan tidak hanya dalam bentuk sertifikasi halal saja,” ucapnya.

Selain itu, Seno Aji menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama antara lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas untuk mendukung akselerasi ekonomi syariah dan industri halal di Kaltim.

Hal ini mengingat peran krusial industri halal dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, memperluas basis ekonomi syariah, dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami yakin kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi, edukasi, dan promosi di antara para pegiat ekonomi dan keuangan syariah yang ada di Kalimantan Timur,” pungkasnya. 

Editor: Erwin