Rabu, 21/05/2025
Rabu, 21/05/2025
Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Disbun Kukar, Rudiyanto Hamli (Erlita/KK)
Rabu, 21/05/2025
Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Disbun Kukar, Rudiyanto Hamli (Erlita/KK)
Penulis: Erlita Budiarti
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG — Dinas Perkebunan (Disbun) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong pengembangan sektor perkebunan rakyat, khususnya komoditas kopi, kakao, dan kelapa sawit.
Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Disbun Kukar Rudiyanto Hamli menyampaikan tantangan utama yang dihadapi petani dalam membuka lahan baru adalah keterbatasan bibit unggul serta kemampuan finansial untuk pengadaan secara swadaya.
“Kebanyakan petani terkendala di bibit saat ingin mengembangkan usaha baru. Selain lahannya yang terbatas mereka tidak selalu mampu membeli bibit sendiri, sehingga perlu dukungan penyediaan bibitnya," jelasnya, Rabu (21/5/2025).
Rudi menyampaikan pemberian bantuan bibit unggul bersertifikat bagi petani yang ingin mengembangkan komoditas utama seperti sawit, kopi, dan kakao.
Untuk sawit, bibit disediakan lewat penangkar resmi, sedangkan untuk kopi dan kakao, pemerintah menjajaki kerja sama dengan pusat penelitian kopi dan kakao di jember agar bibit yang disalurkan benar-benar terstandar.
“Kalau kopi dan kakao, kami upayakan kerja sama dengan puslitkoka Jember karena mereka pusat pengembangan bibit terbaik. Kami ingin suplai untuk Kukar juga dari sana agar petani mendapatkan bibit berkualitas," ujarnya.
Meski begitu, banyak petani juga mengambil inisiatif dengan cara swadaya. Mereka menanam kopi sendiri dari biji, terutama karena harga bibit kopi dan kakao relatif lebih terjangkau dibanding sawit. Menurut Rudiyanto, semangat ini menunjukkan antusiasme tinggi petani terhadap komoditas kopi, yang kini tengah naik daun.
“Kopi saat ini sedang booming, bahkan sebagian besar hasilnya sudah menjalin kerja sama dengan hotel-hotel. Ada juga yang dipasarkan ke luar daerah, terutama kopi luwak liberika yang harganya bisa tembus hingga Rp3 - 4 juta per kilogram,” ungkapnya.
Disbun Kukar juga sudah mulai fokus pada pengembangan kopi jenis liberika dan robusta. Kopi liberika banyak dikembangkan di daerah Marangkayu, sementara di Jonggon dan Cipari makmur petani difokuskan menanam robusta.
“Kami sesuaikan jenis kopi dengan karakteristik lahan dan permintaan pasar. Harapannya Kukar bisa menjadi salah satu sentra kopi unggulan di daerah,” pungkasnya. (adv)
Rabu, 21/05/2025
Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Disbun Kukar, Rudiyanto Hamli (Erlita/KK)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.