Rabu, 21/05/2025

Hadiri Sarasehan Kebangsaan di MPR RI, Gubernur: Pancasila Itu Keadilan Sosial dan Kesejahteraan

Rabu, 21/05/2025

Gubernur Harum bersama para kepala daerah lain yang hadir dalam acara Sarasehan Kebangsaan. Pancasila melambangkan kesejahteraan dan keadilan sosial. (SAMSUL/ADPIMPROV KALTIM)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Hadiri Sarasehan Kebangsaan di MPR RI, Gubernur: Pancasila Itu Keadilan Sosial dan Kesejahteraan

Rabu, 21/05/2025

logo

Gubernur Harum bersama para kepala daerah lain yang hadir dalam acara Sarasehan Kebangsaan. Pancasila melambangkan kesejahteraan dan keadilan sosial. (SAMSUL/ADPIMPROV KALTIM)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas'ud (Harum) menghadiri Sarasehan Kebangsaan bertema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Global Menuju Indonesia Raya" yang digagas oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Nusantara IV MPR RI Senayan, Selasa 20 Mei 2025.

Gubernur Harum mengatakan ideologi Pancasila sudah seharusnya bukan sekadar simbolis, tetapi harus melambangkan semangat keadilan dan kesejahteraan sosial. Bersama Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. 

"Pancasila telah disepakati para pendiri bangsa  untuk menjadi ideologi bangsa. Jadi klir bahwa NKRI adalah harga mati," tegas Gubernur Harum usai menghadiri  Sarasehan Kebangsaan.

Lebih jauh diterangkan, Pancasila menjadi pandangan hidup, falsafah dan ruh bangsa Indonesia. 

Pancasila juga mengajarkan karakter yang religius, gotong royong, berperikemanusiaan, persatuan dan demokrasi.

Sehubungan dengan Kalimantan Timur yang masih memerlukan banyak perhatian pusat, Gubernur Harum menyebutkan sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


"Harapan kita, idelogi Pancasila ini tidak hanya simbolis, tapi harus melambangkan semangat keadilan dan kesejahteraan sosial," tegas Gubernur.

Sarasehan Kebangsaan mengundang seluruh kepala daerah se-Indonesia, mulai gubernur, wali kota dan bupati. Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri berhalangan hadir. 

Acara yang merupakan kolaborasi BPIP dan MPR RI itu juga dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani.  Sarasehan dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman para kepala daerah terkait isu geopolitik dan kebangsaan. 

Ketua BPIP Prof Yudian Wahyudi  mengatakan acara ini penting untuk merumuskan langkah strategis menghadapi dinamika geopolitik yang terus berkembang. 

"Sarasehan Kebangsaan ini  untuk memperkuat pemahaman pemimpin nasional dan daerah terkait arah perubahan geopolitik. Acara ini juga menjadi wadah kolaboratif lintas wilayah memperkuat ketahanan nasional," beber Yudian.

Acara dihadiri 867 peserta dari para kepala daerah dan pejabat kementerian terkait. Sementara secara daring acara juga dihadiri 1.142 peserta. (*sul/ky)

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.