Sabtu, 17/05/2025

Status Samarinda Darurat Bencana, Pemkot Bakal Geser Anggaran untuk Penanganan Banjir

Sabtu, 17/05/2025

Banjir besar yang melanda Samarinda beberapa hari lalu, membuat status Samarinda jadi darurat bencana karena tak hanya banjir tapi juga tanah longsor yang menerjang. (aspian)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Status Samarinda Darurat Bencana, Pemkot Bakal Geser Anggaran untuk Penanganan Banjir

Sabtu, 17/05/2025

logo

Banjir besar yang melanda Samarinda beberapa hari lalu, membuat status Samarinda jadi darurat bencana karena tak hanya banjir tapi juga tanah longsor yang menerjang. (aspian)

Penulis : Ayu Norwahliyah 

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA –Penyesuaian anggaran dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sebagai bukti respons cepat terhadap penanganan dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Tepian saat ini.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan langkah tersebut diambil menyusul penetapan status darurat bencana dengan mempertimbangkan skala kerusakan yang berdampak pada warga dan fasilitas umum.

“Kami melakukan pergeseran di beberapa jenis belanja yang masih bisa ditunda. Contohnya, belanja perahu karet di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) digeser untuk program penanggulangan bencana karena jauh lebih mendesak,” sebut Andi Harun kepada Korankaltim.com Sabtu (17/5/2025) hari ini.

Percepatan penanganan ini tentunya sangat dibutuhkan, terutama karena banjir dan longsor telah menyebabkan aktivitas masyarakat maupun roda perekonomian terganggu. “Ini bukan soal besar kecilnya nilai, tapi dampaknya. Gangguan mobilitas, aktivitas ekonomi dan potensi longsor susulan harus segera diantisipasi,” tegasnya.

Setidaknya 59 kelurahan di Samarinda tercatat terdampak, beberapa diantaranya bahkan sampai menelan korban jiwa, mengalami longsor aktif, kerusakan infrastruktur, terganggunya lalu lintas barang dan orang serta berdampak pada dunia pendidikan.

Sektor pertanian juga menjadi perhatian, khususnya di kawasan Betapus, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara yang terdampak seluas 20 hektare. 

Saat ini Pemkot Samarinda tengah berupaya menyusun skema bantuan agar petani yang tergolong rentan tidak menanggung kerugian lebih besar. “Bantuan untuk petani sedang kami rumuskan agar mereka tidak menanggung kerugian lebih jauh,” papar Andi Harun.

Pemkot Samarinda sendiri telah membentuk tim lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diketuai Kepala Pelaksana BPBD Samarinda Suwarso untuk merumuskan penanganan darurat di seluruh wilayah terdampak.

“Karena bagi kami sekecil apapun dampaknya, tetap dianggap besar kalau menyangkut keselamatan dan kehidupan masyarakat,” pungkas Andi Harun.


Editor: Aspian Nur 

Status Samarinda Darurat Bencana, Pemkot Bakal Geser Anggaran untuk Penanganan Banjir

Sabtu, 17/05/2025

Banjir besar yang melanda Samarinda beberapa hari lalu, membuat status Samarinda jadi darurat bencana karena tak hanya banjir tapi juga tanah longsor yang menerjang. (aspian)

Share

Berita Terkait

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.