Jumat, 16/05/2025
Jumat, 16/05/2025
Salah satu pick up yang menerabas rumah saat longsor Senin (12/5). (Foto: Erlita/Korankaltim.com)
Jumat, 16/05/2025
Salah satu pick up yang menerabas rumah saat longsor Senin (12/5). (Foto: Erlita/Korankaltim.com)
Penulis: Erlita Budiarti
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Masih ada kisah tersisa dari musibah bencana alam yang terjadi di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara Senin (12/5/2025) pagi empat hari lalu.
Diketahui dalam musibah itu ada 14 rumah yang tertimpa longsor, tak hanya merugikan warga setempat secara materiil tapi juga moril, luka yang tak hanya fisik tapi juga batin. Ninik, satu diantaranya. wanita berusia 52 tahun itu berhasil selamat namun menyaksikan keluarganya yang sempat tertimbun tanah.
“Pagi itu banjir dari halaman depan, kami sedang bersihkan rumah. Saya, kakak dan ibu saya. Tiba-tiba tanah runtuh. Saya mau keluar lapor RT belum sempat selesai, tanah gerak saat itu," kata Ninik kepada Korankaltim.com Jumat (16/5/2025) hari ini.
Tanpa ada tanda-tanda, dapur yang berada di tepi lereng gunung langsung dihantam longsor. "Saya mau lapor RT, tapi saat diperjalanan tiba-tiba warga bilang rumah saya terkena longsor, saya langsung lari memastikan keselamatan keluarga saya," paparnya.
Dua anak Ninik dan keluarganya masih berada di dalam rumah saat longsor terjadi dan satu anaknya yang berusia 12 tahun sempat berteriak putus asa dari balik timbunan,
“Bu, aku gimana turun ini? Saya bilang loncat saja, nanti ibu tangkap anak saya itu usia 12 tahun kena timbunan se-dada, saya cuma bisa pasrah bilang turun aja nak nanti ibu tangkap" sebut Ninik.
Ibu Ninik sendiri mengalami luka parah di hidung dan kaki. Dirumah yang sama, terdata tiga janda dan dua anak yang nyaris tak terselamatkan.
“Saat ini kami masih takut longsor susulan, apalagi kalau hujan deras, makanya sekarang ini kami masih mengungsi, ” tambahnya.
Sementara warga lain bernama Dahniar mobilnya ikut tertimbun ke dalam rumah. “Saat itu saya sedang masak nasi, tiba-tiba tanah bergerak, ada tiga kali runtuhan tanah, pas runtuhan ketiga amblas semua, satu mobil dan satu pick-up masuk menerobos ke dalam rumah” kata Dahniar.
Niat awal orangtua Dahniar sebenarnya ingin membantu warga yang terdampak banjir dengan memberikan makanan. "Ternyata justru kami yang kena longsor, untungnya saya cepat panggil ibu bapak saya di luar,” ucapnya.
Saat ini Dahniar bersama orangtuanya terpaksa harus mengungsi dirumah sang nenek, sebab kerusakan material mrnghantam 80 persen rumahnya.
"Saat ini kami mengungsi di rumah nenek, semoga tidak ada longsor susulan," pungkas Dahniar.
Editor: Aspian Nur
Jumat, 16/05/2025
Salah satu pick up yang menerabas rumah saat longsor Senin (12/5). (Foto: Erlita/Korankaltim.com)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.