Jumat, 16/05/2025

Kadisdikbud Paser Minta Perbaikan Patung Burung Tiong Kembali pada Ketentuan Perda dan Perbup

Jumat, 16/05/2025

Patung Burung Tiong yang rusak di Km. 05 Tanah Grogot. (Foto: Dwi Cahyo/Korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Kadisdikbud Paser Minta Perbaikan Patung Burung Tiong Kembali pada Ketentuan Perda dan Perbup

Jumat, 16/05/2025

logo

Patung Burung Tiong yang rusak di Km. 05 Tanah Grogot. (Foto: Dwi Cahyo/Korankaltim.com)

Penulis: Dwi Cahyo

KORANKALTIM.COM, TANA PASER – Dibangun sejak tahun 2015, maskot Kabupaten Paser berupa patung Burung Tiong yang berada di Kilometer 05 Tanah Grogot kondisinya saat ini rusak dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Paser pun bersiap melakukan perbaikan dan penataan kembali patung tersebut dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,5 Miliar.

Hanya saja ada pro kontra terkait perbaikan patung itu yang disebut wujudnya diminta disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Paser Nomor 36 Tahun 2022 Tentang Pakaian Adat, Maskot dan Batik Paser juga terkait dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Pelindungan dan Pelestarian Kebudayaan Adat Paser.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser, M Yunus Syam saat dikonfirmasi Korankaltim.com Jumat (16/5/2025) terkait hal itu menyebut, maskot Paser berupa Patung Burung Tiong telah disebutkan dalam Perbup dan sangat jelas berkaitan dengan bentuknya.

"Maskot Burung Tiong dalam perbup sangat jelas dibahas, mengepakkan sayap dan berdiri diatas tonggak kayu setinggi delapan depa, ini jelas sekali dikatakan diperbup," papar Yunus.

Dirinya juga menyarankan agar dalam pembangunan maskot Paser bisa melakukan perbaikan pada posisi menghadap patung yang saat ini membelakangi jalan provinsi sebagai akses masuk warga dari luar Tanah Grogot dibalik jadi  menghadap jalan raya tersebut.

"Sebagai maskot sudah pasti memiliki berbagai makna, makanya jika patung burung ini menghadap ke arah jalan bisa juga dikatakan sebagai ucapan selamat datang bagi masyarakat dari luar Kabupaten Paser," teags Yunus.

Untuk lokasi yang ada saat ini disarankan bisa dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 

"Harapannya tidak hanya bangunan patung saja yang ada disana tapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum lainnya seperti taman disertai dengan tempat duduk, bisa juga taman bermain anak atau masih ada lagi fasilitas lainnya," tutup Yunus.

Diberitakan sebelumnya, rencana perbaikan patung Burung Tiong di Tanah Grogot jadi perbincangan bentuknya yang diminta diubah oleh Sultan Paser YM Aji Muhammad Jarnawi  yang mengusulkan ikon atau maskot kabupaten itu diganti dengan Biyuku, hewan yang mirip dengan Komodo, juga posisinya yang diubah agar menghadapi ke jalan raya, tidak seperti sekarang yang membelakangi jalan masuk ke Tanah Grogot tersebut.

Editor: Aspian Nur

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.