Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dari tahun ke tahun, pendapatan daerah dari sektor parkir di Kota Samarinda menunjukkan pertumbuhan positif.

Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda mencatat, sejak akhir 2022, grafik penerimaan dari retribusi parkir mengalami peningkatan yang cukup stabil.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Jalan (LLJ) Dishub Samarinda Didi Zulyani menyebut peningkatan ini tak lepas dari upaya terus-menerus mencari dan mengembangkan potensi titik parkir baru. 

“Grafik pendapatan kita naik setiap tahun, karena kami terus berupaya menggali potensi yang ada,” ujar Didi kepada Korankaltim.com Rabu (30/4/2025).

Dishub membagi sumber pendapatan parkir ke dalam dua kategori, yakni parkir di tepi jalan umum dan di lokasi khusus atau offstreet.

Pada tahun 2024, sektor parkir tepi jalan menyumbang sekitar Rp2,3 Miliar, sedangkan tempat parkir khusus menyumbang lebih dari Rp1,3 Miliar.

Meski demikian, Dishub menghadapi tantangan dalam menyusun target pendapatan.  Satu diantara kendalanya adalah ketidaksesuaian sistem penetapan target dengan realisasi di lapangan.

“Target awal untuk offstreet misalnya hanya Rp360 Juta, padahal realisasinya bisa tembus lebih dari satu miliar. Tapi sistem target tidak bisa disesuaikan lagi setelah ditetapkan,” ujar Didi lagi.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Dishub merancang kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan parkir di tahun 2025, baik di jalan umum maupun lokasi khusus.

Namun rencana ini masih menunggu proses persetujuan lebih lanjut. Selain itu Didi menyoroti pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) seiring bertambahnya titik parkir yang harus diawasi. 

Satu area dengan potensi besar di tahun depan adalah kawasan Pasar Segiri. “Kami butuh tambahan SDM untuk mendukung pengelolaan di lapangan. Lokasi yang berpotensi besar tahun depan itu di Pasar Segiri,” tutup Didi.

Editor: Aspian Nur