Senin, 28/04/2025
Senin, 28/04/2025
Penyaluran bantuan sembako oleh perusahaan dan turunnya tim teknis Unmul memasang alat ukur bencana. (Foto: Istimewa)
Senin, 28/04/2025
Penyaluran bantuan sembako oleh perusahaan dan turunnya tim teknis Unmul memasang alat ukur bencana. (Foto: Istimewa)
Penulis: Muhammad Heriansyah
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Pemerintah Desa (Pemdes) Batuah, Kecamatan Loa Janan memberikan reaksi cepat tanggap menyikapi bencana tanah longsor di kawasan RT 25.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab dan DPRD Kukar. Adapun tindak lanjut dari upaya ini yakni turunnya tim teknis dari Universitas Mulawarman (Unmul) untuk pemasangan alat ukur bencana.
“Tadi ada tim teknis dari Unmul pemasangan alat ukur bencana, hasilnya satu dua hari ini Insya Allah keluar dan penyerahan bantuan sembako dari PT Baramulti Sukses Sarana selaku pemilik IUP,” ungkap Rasyid kepada Korankaltim.com, Senin (28/4/2025).
Rasyid menyatakan persoalan terkait jalan merupakan wewenang dinas teknis dan pihak provinsi melalui balai pengelolaan jalan wilayah.
Ia mengharapkan, setelah hasil alat ukur bencana dikeluarkan oleh tim teknis independen, harus ada tindakan nyata dari pihak terkait, apakah hasil tersebut menunjukkan murni bencana atau disebabkan oleh aktivitas pertambangan.
“Apapun hasilnya tentu jika terbukti karena aktivitas perusahaan maka perusahaan wajib bertanggung jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak Pemdes Batuah sudah memberikan solusi untuk pemindahan sementara bagi warga yang terdampak bencana longsor. Namun, niat baik tersebut belum sempat terealisasi lantaran pihak warga enggan meninggalkan rumahnya masing-masing.
“Untuk pemindahan warga relokasi sudah kami usulkan, bahkan dulu sempat diusulkan untuk memberikan biaya sewa rumah jika warga mau pindah ngekos sementara. Kita usulkan buat pindah, namun mereka hanya ingin pindah ke depan rumahnya dan minta buatkan tenda. Kalau runtuh ya salah kita, yang pikirkan kan keselamatan warga kalau pindah ke situ tidak bisa, makanya secara aturan tidak bisa biayai kalau mereka hanya mau pindah ke depan rumah, tapi kalau dia mau ngekos kita siapkan dananya. Jalau rumah sekitar 11 rumah di RT 25,” sebutnya.
Rasyid juga memberikan respons terkait adanya tuntutan dari perwakilan masyarakat agar pihak Pemdes melakukan penutupan aktivitas perusahaan tambang dan penutupan sumur bor, karena dugaan masyarakat penyebab longsor tersebut dikarenakan aktivitas sumur bor atau juga dari aktivitas pertambangan perusahaan PT Baramulti Sukses Sarana.
“Kalau penutupan perusahaan mohon maaf itu bukan ranahnya kami itu ranahnya di kementerian jadi tidak semua usulan mereka bisa kita realisasikan, tetapi yang masuk kewenangan desa seperti penutupan sumur bor berani saya lakukan karena itu masuk dalam kewenangan kami. Dan itu sudah saya lakukan dan ada berita acaranya saya minta pengurus (pengelola sumur bor, red) untuk rapat dengan warga tapi kalau nanti mereka kekurangan air, jangan lagi minta-minta karena itu sudah kami tutup permanen tidak bisa karena saya tahu daerah situ kan daerah kering tidak ada sungai makanya kami bangunkan sumur bor dan kami yakin penyebabnya tidak mungkin karena sumur bor,” tegasnya. (Adv)
Editor: Erwin
Senin, 28/04/2025
Penyaluran bantuan sembako oleh perusahaan dan turunnya tim teknis Unmul memasang alat ukur bencana. (Foto: Istimewa)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.