Jumat, 25/04/2025

Penurunan Angka Stunting, Bupati Resmikan 3 Posyandu

Jumat, 25/04/2025

Bupati didampingi Kadis PMD bersama warga saat peresmian Posyandu di Kecamatan Kota Bangun (ist)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Penurunan Angka Stunting, Bupati Resmikan 3 Posyandu

Jumat, 25/04/2025

logo

Bupati didampingi Kadis PMD bersama warga saat peresmian Posyandu di Kecamatan Kota Bangun (ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Arianto belum lama ini turut mendampingi Bupati Kukar Edi Damansyah meresmikan tiga gedung baru Posyandu di Kecamatan Kota Bangun dan Kota Bangun Darat.

Lokasi Posyandu yang diresmikan orang nomor satu Kukar ini berada di Desa Kota Bangun I, Desa Loleng, dan Desa Muhuran.

Diketahui, ketiga posyandu ini sudah rampung dibangun sejak November 2024 lalu. Pembangunan gedung baru posyandu ini bagian dari realisasi 23 program dedikasi Bupati dan Wakil Bupati Kukar yang tertuang dalam RPJMD Visi Misi Kukar Idaman. “Program revitalisasi posyandu yang fokus ke kesehatan keluarga lewat program keluarga peduli kesehatan, kata Arianto.

Dia menambahkan, tidak hanya membangun gedung, revitalisasi posyandu juga meliputi peningkatan kapasitas baik fasilitas dan pelatihan bagi para kader posyandu.

Ia menyebutkan, pada tahun 2024 lalu, total 24 posyandu berhasil berdiri di 20 kecamatan se-Kukar. Berkat upaya ini dampaknya langsung dirasakan masyarakat secara luas. Saat ada program nasional yakni timbang dan ukur serentak bayi-balita Juni 2024, angka partisipasi Kukar tembus 99 persen, dan ini angka paling tinggi se-Kaltim.

Menurut Arianto, data hasil penimbangan tersebut jadi modal penting untuk mengintervensi pemberian gizi ke anak-anak dalam pencegahan stunting. Dampaknya, angka stunting di Kukar turun drastis menjadi 16 persen dan ini angka tertinggi di Kalimantan Timur. “Ini bukan sulap bukan sihir. Semua ini hasil kerja bareng, termasuk pembangunan 816 posyandu, ada juga yang dibangun perusahaan plus pelatihan ke lebih dari 5.000 kader sejak 2023,” sebut Arianto.

Ia menegaskan, para kader posyandu dilatih secara intens selama tiga hari, mulai dari edukasi ibu hamil sampai teknis perawatan bayi dan balita.

Arianto berharap posyandu di Kukar bisa jadi garda terdepan bagi peningkatan kualitas hidup ibu dan anak. Sebab posyandu bukan hanya sebagai fasilitas untuk pengukuran dan penimbangan bayi saja tapi juga pusat edukasi dan solusi kesehatan pada tingkatan desa.

Dengan makin banyak posyandu yang aktif dan fasilitasnya lengkap, target mengurangi angka stunting dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat bisa makin cepat terealisasi.

“Kukar siap menjadi contoh bagi daerah lain di Kaltim, dengan revitalisasi posyandu dan peningkatan kualitas SDM kader posyandu, upaya bersama penurunan angka stunting bisa sama-sama kita wujudkan,” tegas Arianto. (*)

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.