Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda menyikapi serius rencana pembangunan Sekolah Rakyat yang difokuskan untuk masyarakat kurang mampu dan Kecamatan Palaran dipilih sebagai titik lokasi pembangunan sekolah tersebut, tepatnya di sekitaran Stadion Palaran.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan, mereka sudah menerima surat dari Menteri Sosial Republik Indonesia terkait rencana pembangunan sekolah tersebut yang mana satu diantara syarat yang harus dipenuhi adalah penyediaan lahan seluas 5 hingga 7 hektare dan  pemkot pun bergerak cepat untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi. 

“Kurang dari tiga hari setelah menerima surat, kami langsung menggelar rapat koordinasi. Alhamdulillah, dokumen sudah dikirim dan dikonfirmasi oleh Kementerian Sosial,” kata Andi Harun kepada Korankaltim.com Sabtu (29/3/2025) hari ini.

Lahan yang dipilih berada di sekitar Stadion Palaran, wilayah milik pemerintah kota yang dianggap strategis dan luas.  Kabar baiknya, Samarinda adalah satu-satunya daerah yang secara cepat disetujui untuk membangun Sekolah Rakyat ini.

Tim dari Kementerian Sosial rencananya akan melakukan kunjungan lapangan pada 11 April bulan depan sebelum kesepakatan resmi ditandatangani dihadapan Presiden.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin menambahkan, Sekolah Rakyat ini akan menggunakan sistem asrama (boarding school) dan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. 

Sekolah tersebut akan mencakup jenjang SD dan SMP sesuai kewenangan pemerintah kota, dengan fasilitas yang sepenuhnya didanai oleh Kementerian Sosial melalui anggaran sekitar Rp200 Miliar. Pada tahap awal, sekolah akan menerima 2 hingga 3 kelas perjenjang, dengan total siswa sekitar 75 orang di tingkat SMP.  Proses seleksi akan fokus pada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berdomisili di Samarinda. Selain siswa, tenaga pendidik akan disediakan oleh Kementerian Pendidikan. 

Sekolah Rakyat ini diharapkan mampu memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Samarinda yang kurang mampu, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

“Syarat utama penerimaan siswa adalah dari keluarga paling tidak mampu. Kami juga memastikan bahwa sekolah ini hanya untuk warga Samarinda,” ujar Asli.

Editor: Aspian Nur