Penulis: Julika Hengin

KORANKALTIM.COM, UJOH BILANG – Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024 disampaikan Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mahakam Ulu di Ruang Rapat Paripurna DPRD Mahulu, Senin (17/3/2025).

Bonifasius menegaskan penyusunan LKPJ berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020.

Laporan ini juga memuat tindak lanjut atas rekomendasi DPRD terhadap LKPJ tahun sebelumnya. "LKPJ 2024 disusun berdasarkan kinerja pelaksanaan APBD yang mengacu pada RKPD Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2024, sebagai bagian dari pelaksanaan tahun ketiga RPJMD 2021-2026," kata Bonifasius.  

Visi pembangunan Mahakam Ulu adalah Membangun Mahulu Untuk Semua, Sejahtera, Berkeadilan,  dijabarkan dalam empat misi pembangunan daerah yakni peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta tata pemerintahan yang transparan dan akuntabel.  

Dari sisi kependudukan jumlah penduduk Mahakam Ulu mengalami peningkatan. "Pada Semester I Tahun 2024, jumlah penduduk tercatat sebanyak 39.319 jiwa, bertambah 821 jiwa dibanding tahun sebelumnya," ungkapnya. 

Dalam sektor pendapatan dan belanja daerah, ia melaporkan bahwa Pendapatan Daerah Mahakam Ulu Tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp1,8 Triliun tetapi terealisasi mencapai Rp2 triliun (108,40 persen). Sementara itu, Belanja Daerah ditetapkan sebesar Rp2,7 Triliun, dengan realisasi sebesar Rp2,1 Triliun (79,45 persen).

Pada sektor Pembangunan berbagai capaian infrastruktur, termasuk peningkatan jalan kabupaten, penyediaan akses air minum layak, listrik dan layanan telekomunikasi. "Target jalan dalam kondisi baik sebesar 5 persen, tetapi berhasil mencapai 25,30 persen," sebutnya.  

Di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi Mahakam Ulu tahun 2024 tercatat 3,60 persen, melampaui target 3,40 persen. Investasi juga meningkat signifikan, dari target Rp299 miliar menjadi Rp788 Miliar. "Ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Mahulu semakin membaik," tutup Bonifasius.  

Editor: Aspian Nur