Penulis: */M Rafik

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Untuk mengendalikan inflasi selama HBKN Ramadan dan Idulfitri 1446 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Timur menggelar High Level Meeting yang dipimpin oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, Senin (11/3/2024).  

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, Budi Widhihartanto turut memaparkan perkembangan, tantangan serta rekomendasi pengendalian inflasi di Kaltim diantaranya melalui mapping kebijakan komoditas HBKN dan penyusunan roadmap inflasi 2025-2027.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud mendorong agar melalui rapat ini pihaknya berupaya mengendalikan inflasi dalam kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Keterlibatan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).

Untuk memperkuat komunikasi yang efektif, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, Forkopimda, serta mitra strategis dalam pengendalian inflasi harus semakin ditingkatkan.

Rudy juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dan perusahaan dalam mendukung gerakan ZISWAF. Ke depan, gerakan ini diharapkan lebih tepat sasaran serta berkontribusi dalam pengendalian inflasi melalui pemberdayaan masyarakat di sektor komoditas pangan strategis.

“Peran masyarakat dan perusahaan untuk mendukung peningkatan ekonomi juga sangat penting agar gerakan ZISWAD yang ke depan bisa tepat sasaran,” bebernya.

Sementara itu, Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto mengatakan bahwa sebagai rangkaian dari kegiatan HLM TPID Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan tiga kegiatan dalam upaya pengendalian inflasi di antaranya, Ulama Peduli inflasi 1446 H yang merupakan program persuasif dari TPID Kaltim.

“Dalam rangka komunikasi efektif untuk mengedukasi dan menghimbau masyarakat untuk berbelanja dan berjualan secara bijak khususnya di Bulan Ramadan dan Idulfitri melalui media dakwah kepada masyarakat,” tandasnya.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan komitmen seruan bersama oleh Gubernur Kaltim, KPw BI Kaltim, MUI Kaltim, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim. Komitmen ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menerapkan prinsip belanja dan berjualan secara bijak.

“Tujuannya yaitu dengan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying), menghindari praktik penimbunan barang, serta menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang pokok selama bulan Ramadan dan Idulfitri,” pungkasnya.

Editor: Erwin