KORANKALTIM.COM - Umat muslim bahkan juga mereka yang beragama selain Islam pasti kenal dengan Ustaz Adi Hidayat. Ustaz Indonesia yang memiliki jabatan sebagai  Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027 namun jarang terlihat di layar televisi Tanah Air itu terkenal dengan otaknya yang sangat jenius dalam mengkaji Alquran terlebih kalau bicara soal Islam.

Di bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah tahun 2025 ini, media sosial diramaikan dengan backsound lagu Islami yang ternyata sebelumnya sudah pernah disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya bahkan sangat hapal dengan lagu yang diambil dari syair puisi berbahasa Arab tersebut.

Ustaz Adi Hidayat mampu berbicara dengan cepat lirik dari lagu Tob Tobi Tob yang berasal dari syair puisi berjudul asli Sawt Safiri Al-Bulbuli yang artinya Suara Siulan Burung Bulbul.

Syair dari puisi Sawt Safiri Al-Bulbuli (Tob Tobi Tob) menceritakan tentang suara-suara alam dan musik yang terdengar bersamaan, seperti ranting yang berbunyi, alat musik yang dimainkan dan burung yang berkicau. Semua itu membentuk irama yang alami dan selaras. Syair puisi klasik Arab yang sudah ada sejak tahun 700 Masehi.

Sejak awal Ramadan, warganet beramai-ramai membuat konten hapalan cepat syair ini, sementara sebagian lainnya menjadikannya sebagai meme atau backsound dari lagu asli Tob Tobi Tob.

Yang tak banyak orang tahu, dibalik keseruan lagu yang mampu dihapal Ustaz Adi Hidayat itu tersimpan kisah intelektual yang berakar lebih dari 1000 tahun silam.

Dari berbagai sumber diperoleh informasi kalau dalam masa pemerintahan Khalifah Abu Ja’far al-Manshur, pendiri Baitul Hikmah yang memiliki obsesi membangun dunia ilmu pengetahuan, para penyair kerap diuji kemampuannya.

Sang khalifah dikenal memiliki daya ingat luar biasa, setiap puisi yang dibacakan dan langsung mampu menghafalnya tanpa cela.

Namun, situasi berubah ketika muncul seorang penyair cerdik bernama al-Ashma’i. Menyadari melawan kekuatan ingatan khalifah tidak bisa dengan syair biasa, ia menciptakan puisi yang penuh permainan kata, cepat dan rumit. Syair itu kemudian dikenal sebagai Saud Safir al-Bulbul atau Puisi Burung Bulbul.

Ketika puisi itu dibacakan, Khalifah al-Manshur untuk pertama kalinya tak mampu mengulanginya. Bahkan, dua budak cerdas yang biasanya menjadi andalan pun tak bisa membantu.

Sesuai janjinya, sang khalifah memberikan hadiah emas kepada al-Ashma’i, emas tersebut sangat berat hingga hanya mampu dipikul dengan empat orang.

Dan siapa sangka lebih dari satu milenium kemudian, tepatnya saat ini, syair legendaris ini kembali bersinar di era digital. Warganet menjadikannya tantangan menghafal cepat, menguji kelincahan lidah dan daya ingat mereka.

Pada 1300 tahun kemudian atau sekitar tahun 2012 silam, syair Tob Tobi Tob ini digubah menjadi musik dan dinyanyikan oleh Ahmed El Qatane. 

Ustadz Adi Hidayat, ulama yang dikenal karena kecerdasan dan hapalan Alqurannya yang luar biasa, bahkan berhasil menghafal puisi ini, sehingga semakin mengundang kekaguman publik terhadap pria berusia 40 tahun itu.

Editor: Aspian Nur