KORANKALTIM.COM - WhatsApp, aplikasi perpesanan paling populer di dunia sempat mengalami gangguan pada Jumat (28/2/2025) petang kemarin, ditandai dengan ribuan pengguna yang melaporkan adanya masalah. 

Down Detector menyebut masalah dimulai pada petang dan mempengaruhi pengguna WhatsApp di seluruh dunia dengan lebih dari 68 ribu masalah telah dicatat. 

Dari para pengguna yang melaporkan masalah, 59 persen mengatakan mereka kesulitan untuk mengirim pesan, sementara 22 persen mengalami gangguan pada server.  Sisanya, 19 persen mengatakan masalahnya ada pada aplikasi. 

Meskipun WhatsApp belum memberikan komentar mengenai gangguan tersebut, beberapa pengguna telah berbondong-bondong pindah ke X (sebelumnya Twitter) untuk mendiskusikannya. 

“Saya berlari ke X untuk melihat apakah WhatsApp benar-benar mati atau jaringan saya,” cuit seorang pengguna di Twitter bersama dengan gambar GIF orang-orang yang bergegas menuruni escalator, melansir dari dailymail.co.uk Sabtu (1/3/2025) pagi ini.  “Tidak perlu mengaktifkan dan menonaktifkan mode penerbangan, WhatsApp memang sedang down,” tulis yang lainnya.

Ada juga yang menulis dengan nada bercanda. “WhatsApp sedang down dan sekarang X adalah pusat layanan pelanggan yang baru,” katanya.

Meskipun alasan down-nya masih belum jelas, gangguan ini terjadi empat tahun setelah Meta mengalami pemadaman selama tujuh jam yang menyebabkan perusahaan kehilangan pendapatan sekitar $100 Juta, setara dengan Rp1,7 Miliar.

Pemadaman global yang selain WhatsApp juga berimbas pada Facebook, Instagram dan Messenger saat itu disebabkan oleh pembaruan yang salah memutus server dari internet, yang berarti para teknisi harus melakukan perjalanan ke pusat data Santa Clara untuk memperbaiki kesalahan tersebut secara langsung.

Jika pengguna mempertimbangkan untuk tidak lagi menggunakan WhatsApp, ada beberapa aplikasi alternatif yang bisa dipilih, antara lain

1. Telegram

Dengan lebih dari 400 juta pengguna, Telegram merupakan satu diantara alternatif WhatsApp yang paling populer.  Meskipun terlihat sangat mirip dengan WhatsApp, yang membedakannya adalah fakta Telegram memberikan opsi untuk mengatur pesan agar terhapus dengan sendirinya setelah jangka waktu tertentu, tanpa meninggalkan jejak.  Telegram juga menawarkan enkripsi ujung ke ujung.

Namun seperti yang ditunjukkan oleh juru bicara WhatsApp, Telegram tidak menawarkan enkripsi end-to-end secara default, jadi belum tentu lebih aman daripada WhatsApp.

2. Signal 

Signal merupakan salah satu aplikasi perpesanan yang paling aman, berkat fakta aplikasi ini merupakan sumber terbuka. 

Ini berarti kode untuk aplikasi ini tersedia untuk umum untuk dilihat, sehingga hampir tidak mungkin bagi pembuat aplikasi untuk menyelinap masuk ke pintu belakang apa pun yang dapat memungkinkan pemerintah atau peretas memata-matai pesan Anda.

3. iMessage

Jika Anda menggunakan iPhone, Anda bisa mempertimbangkan untuk beralih ke iMessage, aplikasi perpesanan milik Apple.  Aplikasi ini memiliki sejumlah fitur mengesankan termasuk tidak ada batasan karakter, kemampuan untuk mengirim gambar dan video, dan tentu saja fitur emoji animasi Apple, Animoji.

Sayangnya, iMessage hanya tersedia untuk pengguna iPhone, jadi pengguna akan kesulitan berinteraksi dengan siapa pun yang menggunakan Android.

4. Google Messages

Jawaban Google untuk iMessage di iPhone adalah Google Messages, sebuah layanan perpesanan khusus Android.  Aplikasi ini menggantikan aplikasi SMS standar dan terintegrasi dengan semua aplikasi dan layanan Google, sehingga mudah untuk berbagi gambar atau menggunakan Google Assistant. 

5. Facebook Messenger

Jika Anda menunda menggunakan WhatsApp karena berbagi data dengan Facebook, Facebook Messenger mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda. Namun, aplikasi ini menawarkan sejumlah fitur yang bermanfaat, termasuk permainan, percakapan rahasia dan panggilan video.

Editor: Aspian Nur