Jumat, 21/02/2025
Jumat, 21/02/2025
Pemkab Mahulu dukunh petani perkebunan kakao jadi komoditas unggulan. (Foto: Dok.Korankaltim.com)
Jumat, 21/02/2025
Pemkab Mahulu dukunh petani perkebunan kakao jadi komoditas unggulan. (Foto: Dok.Korankaltim.com)
Penulis: Julika Hengin
KORANKALTIM.COM, UJOH BILANG – Sejak mendapat pendampingan dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), petani kakao di Kampung Laham, Kecamatan Laham, semakin bersemangat dalam membudidayakan kakao.
Hal ini diungkapkan Petinggi Kampung Laham Stephanus Wan kepada Korankaltim.com. "Harganya lumayan bagus. Kami berharap program ini terus dilanjutkan. Semoga pemerintah terus membantu menjalin komunikasi dengan pembeli kakao asli Mahulu," kata Stephanus Jumat (21/2/2025) siang tadi.
Diakuinya petani di Laham juga mengharapkan adanya bantuan suplai bibit dan pendampingan dalam budidaya kakao terlebih produksi kakao di Laham bahkan telah menarik perhatian perusahaan asal negara Kanada.
Permintaan terhadap kakao di Mahulu juga cukup besar, namun harus melalui proses seleksi yang sangat ketat. Sayangnya, petani di Laham belum mampu memenuhi standar tersebut sepenuhnya. "Kami berharap dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu," ucapnya.
Diketahui varietas tanaman kakao memang memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat sebagai sumber pendapatan petani dan penciptaan lapangan kerja dan Pemkab Mahulu terus mendorong kakao sebagai komoditas unggulan dalam sektor perkebunan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, berharap agar masyarakat dapat mengelola komoditas yang kini tengah berkembang.
"Satu diantara potensi yang bisa membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat adalah sektor perkebunan, khususnya kakao," ujar Avun.
Masyarakat yang memiliki pengalaman dalam budidaya kakao diminta berbagi ilmu dengan petani lainnya karena pemahaman yang lebih dalam dari penyuluh maupun petani berpengalaman akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao Mahulu.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kakao, Pemkab Mahulu telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan USAID-SEGAR dan Pipiltine Cocoa untuk program kakao berkelanjutan di Mahulu.
Kerja sama berlangsung sejak Mei 2023 hingga April 2025 dan bertujuan memperkuat pengelolaan dan pemasaran kakao serta meningkatkan akses pasar bagi petani lokal. Langkah konkret dalam MoU tersebut adalah pengusulan Indikasi Geografis Single Origin untuk kakao Mahulu.
Sekretaris Kabupaten Mahulu Stephanus Madang menyebut pengusulan Indikasi Geografis ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing kakao Mahulu di tingkat nasional maupun internasional. "Dengan demikian, pendapatan petani kakao di Mahulu akan meningkat secara signifikan," kata Madang.
Editor: Aspian Nur
Jumat, 21/02/2025
Pemkab Mahulu dukunh petani perkebunan kakao jadi komoditas unggulan. (Foto: Dok.Korankaltim.com)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.