Jumat, 10/01/2025

Anggaran 20 Persen Belum Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Sarpras Pendidikan

Jumat, 10/01/2025

Kondisi plafon di SD Negeri 009 Palaran (Rafik/Korankaltim.com).

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Anggaran 20 Persen Belum Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Sarpras Pendidikan

Jumat, 10/01/2025

logo

Kondisi plafon di SD Negeri 009 Palaran (Rafik/Korankaltim.com).

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan bahwa anggaran menjadi kendala utama dalam peningkatan sarana dan prasarana (Sarpras) pendidikan di Kota Tepian. 

Pasalnya, alokasi anggaran sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda untuk sektor pendidikan belum mencukupi seluruh kebutuhan. Saat ini, Pemkot Samarinda masih fokus menyelesaikan beberapa proyek pembangunan sekolah yang memerlukan dana besar.

“Alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan hanya dapat menampung beberapa infrastruktur, contohnya ada sekolah terpadu dan sekolah yang lagi direnovasi besar-besaran,” bebernya kepada Korankaltim.com, Jumat (10/1/2025).

Saat ini Pemkot Samarinda masih fokus dalam peningkatan Sarpras sekolah yang pembangunannya sedang berlangsung dan akan ditargetkan selesai di awal tahun pembelajaran.

“Kalau di sekolah terpadu itu masih butuh dana besar karena harus diselesaikan semua, mulai dari interior dan sarpras penunjang lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” ungkap dia.

Selain itu juga, pasca melakukan tinjauan pada Kamis, (9/1/2025) lalu, pihaknya melihat secara langsung bahwa masih terdapat bangunan sekolah yang membutuhkan perhatian Pemkot Samarinda, khususnya sekolah di wilayah Kecamatan Palaran.

“Seperti sekolah yang ada di Palaran itu kami melihat memang sangat perlu diberikan sentuhan karena renovasinya masih renovasi ringan dan bangunannya pun perlu diperbaiki,” tukasnya.

Novan juga menilai salah satu sekolah yang membutuhkan perhatian yaitu SMP Negeri 4 Samarinda yang kondisi bangunannya sudah mencapai 30 tahun dan dinilai perlu untuk mendapatkan peremajaan bangunan.

“Itu kan di SMPN 4 Samarinda sudah 30 tahun bangunannya, jadi harus diperhatikan juga, kita tidak tahu bagaimana keamanan bangunan di sana,” jelasnya.

Kendati demikian, ia berharap kondisi seperti dapat segera diselesaikan mengingat kondisi bangunan dan sarpras pendidikan di Samarinda ini masih harus diperhatikan oleh pemerintah.

“Kaya bangunan yang sudah tidak layak atau plafon bocor, yang kaya gitu kan sangat memprihatinkan, harapannya itu bisa segera dipenuhi pelan-pelan,” pungkasnya.


Editor: Erwin

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.