KORANKALTIM.COM - Lebih dari satu bulan berada di rumah sakit, pemain tim nasional Ekuador Marco Angulo meninggal dunia pada usia 22 tahun Selasa (12/11/2024) kemarin waktu setempat.

Angulo, gelandang LDU Quito itu mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit sejak insiden terjadi 7 Oktober 2024 lalu di selatan ibu kota Ekuador, Quito.

Menurut laporan media Ekuador, pesepakbola Independiente del Valle Roberto Cabezas dan seorang temannya, Victor Carcopa juga tewas dalam kecelakaan tersebut. Ada dua penumpang lain di dalam mobil pada saat itu. Kondisi mereka tidak diketahui.

Marco Angulo menjalani beberapa operasi dan menghabiskan lebih dari seminggu dalam perawatan intensif sebelum meninggal dunia kemarin setelah dirawat selama 35 hari.

"Dengan duka cita dan kesedihan yang mendalam, kami menyesal harus memberitahukan kepada Anda tentang meninggalnya pemain kami yang tersayang, Marco Angulo," LDU Quito, yang bermain di liga utama Ekuador, mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu (13/11/2024) pagi ini.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Kepergiannya adalah kehilangan yang tidak dapat diperbaiki yang akan meninggalkan bekas yang tak terhapuskan di hati kami," tulis mereka lagi.

Klub induk Angulo, klub Major League Soccer FC Cincinnati, mengatakan mereka sangat sedih mendengar kabar duka ini. Setelah satu musim di Amerika Serikat, pemain berambut gimbal itu bergabung dengan LDU Quito sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian pada Maret 2024.

Angulo membuat 16 penampilan untuk klub tersebut. Penampilan terakhirnya terjadi pada 6 Oktober - sehari sebelum kecelakaan mobil.

Dia melakukan debut untuk Ekuador pada November 2022, masuk sebagai pemain pengganti dalam hasil imbang 0-0 melawan Irak dan mendapatkan tiga caps untuk negaranya.

"Asosiasi Sepak Bola Ekuador menyampaikan simpati terdalam atas meninggalnya Marco Angulo," demikian bunyi pernyataan dari badan yang menaunginya.

"Marco bukan hanya pemain yang luar biasa tetapi juga rekan setim yang hebat. Dia meninggalkan duka yang mendalam di hati kami, terutama bagi kami yang pergi bersamanya dalam perjalanan yang tak terhitung jumlahnya dan ke kamp pelatihan dan pertandingan.

Editor: Aspian Nur