Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Mulawarman (Prodi Ikor Unmul) Samarinda dalam upaya mereka menuju pendirian Fakultas Olahraga tahun ini terus menggelar sosialisasi. 

Diawali dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berlanjut ke KONI Kaltim, pekan lalu mereka berkunjung ke Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim.

Dilakukan di bulan yang sama yaitu Februari ini, Koordinator Prodi Ikor Unmul, Hendry Ismawan mengaku memang terus menggencarkan sosialisasi. 

Bahkan mereka juga menargetkan Dispora di 10 kabupaten/kota untuk lanjutan sosialisasi ini, sampai masa penerimaan mahasiswa baru usai.

Diketahui, Ikor menekankan profil lulusan hingga kurikulum yang ditawarkan sejalan dengan sistem yang diinginkan oleh atlet dan pelatih.

“Pertanyaan mereka itu banyak terutama di SKOI seperti jam latihan, karena jam pertandingan mereka tinggi. Fasilitas ini yang mereka inginkan ditempat mereka nantinya,” kata Hendry kepada Korankaltim.com Senin (17/2/2025). 

“Itu yang mereka inginkan, entah di Unmul atau kampus lain, supaya tidak mengganggu proses latihan dan pertantingan mereka,” tambahnya.

Ikor juga bakal melakukan MoU dengan Pemprov Kaltim dan KONI Kaltim, guna memberikan ruang yang tidak mengganggu kegiatan, khususnya pemusatan latihan atau training center (TC). Dengan sistem pendaftaran yang terbuka buat umum, bahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia, Herdy menginginkan atlet-atlet dan SDM Kaltim yang mengambil kuota di Ikor ini. 

“Dengan kuota yang disediakan kami ingin memperioritaskan masyarakat olahraga yang ada di Kaltim dulu untuk mengisi Terutama untuk SKOI karena disana memang SDM atlet Kaltim cukup banyak,” sebut Hendry lagi.

Terkait dengan MoU bersama SKOI, Hendry mengaku pihaknya tengah mengkaji aturan penerimaan mahasiswa baru karena di Unmul ada beberapa tahap penerimaan mahasiswa baru yang memungkinkan untuk jalur kerja sama atau MoU.

“Sekarang proses penerimaan dengan mengisi portfolio. Saya pikir dengan portofolio yang mereka miliki, itu sudah cukup sebenarnya. Karena mereka punya modal, sertifikat dan profile yang bagus di bidang olahraga. Yang memang menjadi syarat utama bagi mereka. Portofolio itu seperti prestasi, ujian tulis dengan mandiri, jadi tidak diragukan lagi,” tutup Hendry.

Editor: Aspian Nur