Rabu, 08/01/2025
Rabu, 08/01/2025
Jembatan Wakyagung dalam kondisi memprihatinkan dan rawan ambruk. (Foto: Istimewa)
Rabu, 08/01/2025
Jembatan Wakyagung dalam kondisi memprihatinkan dan rawan ambruk. (Foto: Istimewa)
KORANKALTIM.COM, NUNUKAN – Sudah bertahun-tahun namun tetap dibiarkan, itulah yang terjadi dengan Jembatan Wakyagung di Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Saat ini kondisi jembatan tersebut sangat memprihatinkan, nyaris ambruk, padahal jembatan itu adalah akses utama untuk warga keluar masuk Desa Wakyagung.
Anggota DPRD Nunukan Fraksi Karya Kebangkitan Nasional (KKN) Riyan Antoni menyebut kalau terus dibiarkan maka jembatan itu bisa membahayakan warga yang melintas.
"Jembatan itu akses utama warga Wakyagung menuju pusat kota Kecamatan Krayan Induk. Ini sangat berbahaya bagi warga kalau dibiarkan berlama-lama tanpa ada perbaikan atau peningkatan," tegas Riyan.
Saat ini jembatan tersebut kondisinya sudah semakin memburuk, beberapa bagian mulai retak dan ada beberapa titik yang rawan ambruk. "Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keselamatan masyarakat yang melintasinya setiap hari," paparnya.
Jembatan itu digunakan tak hanya pejalan kaki tapi juga sepeda motor yang membawa hasil pertaniannya keluar desa.
“Selama tiga tahun terakhir, ada empat orang yang jatuh bersama motornya. Sudah jalan di desa Wakyagung buruk, ditambah dengan jembatan yang hampir rubuh memperburuk akses keluar-masuk desa,” ungkap Riyan.
Apalagi ketika musim penghujan air sungai akan naik. Bahkan banjir yang sering melanda daerah tersebut membuat struktur jembatan semakin terancam.
"Setiap kali hujan deras, warga takut melintasi jembatan ini karena bisa saja terjadi kecelakaan atau bahkan bencana lebih besar," jelasnya.
Riyan tahu persis kondisi jembatan karena dirinya warga desa tersebut dan menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan perbaikan dan peningkatan infrastruktur Jembatan Wakyagung.
"Ini sudah hampir 20 tahun dibahas dalam musrembang. Tapi tidak ada realisasinya atau perubahan yang signifikan," ucapnya.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.