Jumat, 23/09/2022

Warga Tabalar Muara Tagih Janji PLN Menyala 24 Jam, Warga Terpaksa Gunakan Lilin karena Solar Mahal

Jumat, 23/09/2022

Tiang listrik yang telah dipasang di Kampung Tabalar Muara hingga kini belum berfungsi (Rama/KoranKaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Warga Tabalar Muara Tagih Janji PLN Menyala 24 Jam, Warga Terpaksa Gunakan Lilin karena Solar Mahal

Jumat, 23/09/2022

logo

Tiang listrik yang telah dipasang di Kampung Tabalar Muara hingga kini belum berfungsi (Rama/KoranKaltim.com)

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Warga Kampung Tabalar Muara, Kecamatan Tabalar kembali menagih janji dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Berau yang informasinya akan merealisasikan listrik 24 jam untuk seluruh warga pada pertengahan 2022. Namun faktanya, hingga September ini hanya sebagian warga yang menikmati listrik.

Menurut Ical, salah seorang warga RT 1, Kampung Tabalar Muara mengaku sudah sebulan ini dirinya tak menikmati penerangan listrik. Begitu juga dengan RT 4 yang juga tidak menyala karena krisis solar. Sedangkan RT 2 dan RT 3 listrik hanya menyala selama beberapa jam saja.

“Solar sudah sulit didapat, ditambah dengan harga yang meningkat. Kami tidak bisa menikmati listrik, kami menunggu realisasi PLN,” tuturnya, Jumat (23/9/2022).

Ia mengatakan, krisis listrik ini diperparah dengan mahalnya harga solar saat ini. Sehingga warga terpaksa hanya menggunakan lilin untuk penerangan pada malam hari. “Mau tidak mau, kami pakai lilin,” tandasnya.

Terpisah, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Berau, Akhlis mengatakan, untuk daerah Tabalar Muara, pembangunan jaringan listrik masih on progress dari tim Listrik Desa (Lisdes). 

Ia mengaku, pihaknya menargetkan untuk tahun ini sudah bisa menyala 24 jam di kampung tersebut. “Tim Lisdes terus bekerja, target tahun ini selesai,” katanya.

Kendala tanah yang keras, memaksa PLN untuk mengundurkan waktu pemasangan tiang listrik. Pasalnya dalam satu tiang listrik, dibutuhkan minimal 1/6 tiang tersebut masuk ke dalam tanah, guna mencegah tiang tersebut roboh. Namun saat ini seluruh tiang sudah terpasang. 

“Konstur tanah berbeda dengan yang di Tanjung Redeb. Tanah di sana itu bebatuan. Jadi keras," sambungnya.

Untuk panjang tiang sendiri, menurut Akhlis berbeda-beda, ada yang 12 meter, hingga 14 meter. Disatu sisi, Akhlis berjanji tahun 2022 ini Tabalar Muara dan Ilir akan menyala seluruhnya selama 24 jam. “Target kita rampung sebelum akhir tahun. Saat ini tinggal pemasangan aksesoris saja,” pungkasnya. 


Penulis: Tri Romadhani

Editor: Maruly Zainuddin

Warga Tabalar Muara Tagih Janji PLN Menyala 24 Jam, Warga Terpaksa Gunakan Lilin karena Solar Mahal

Jumat, 23/09/2022

Tiang listrik yang telah dipasang di Kampung Tabalar Muara hingga kini belum berfungsi (Rama/KoranKaltim.com)

Berita Terkait


Warga Tabalar Muara Tagih Janji PLN Menyala 24 Jam, Warga Terpaksa Gunakan Lilin karena Solar Mahal

Tiang listrik yang telah dipasang di Kampung Tabalar Muara hingga kini belum berfungsi (Rama/KoranKaltim.com)

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Warga Kampung Tabalar Muara, Kecamatan Tabalar kembali menagih janji dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Berau yang informasinya akan merealisasikan listrik 24 jam untuk seluruh warga pada pertengahan 2022. Namun faktanya, hingga September ini hanya sebagian warga yang menikmati listrik.

Menurut Ical, salah seorang warga RT 1, Kampung Tabalar Muara mengaku sudah sebulan ini dirinya tak menikmati penerangan listrik. Begitu juga dengan RT 4 yang juga tidak menyala karena krisis solar. Sedangkan RT 2 dan RT 3 listrik hanya menyala selama beberapa jam saja.

“Solar sudah sulit didapat, ditambah dengan harga yang meningkat. Kami tidak bisa menikmati listrik, kami menunggu realisasi PLN,” tuturnya, Jumat (23/9/2022).

Ia mengatakan, krisis listrik ini diperparah dengan mahalnya harga solar saat ini. Sehingga warga terpaksa hanya menggunakan lilin untuk penerangan pada malam hari. “Mau tidak mau, kami pakai lilin,” tandasnya.

Terpisah, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Berau, Akhlis mengatakan, untuk daerah Tabalar Muara, pembangunan jaringan listrik masih on progress dari tim Listrik Desa (Lisdes). 

Ia mengaku, pihaknya menargetkan untuk tahun ini sudah bisa menyala 24 jam di kampung tersebut. “Tim Lisdes terus bekerja, target tahun ini selesai,” katanya.

Kendala tanah yang keras, memaksa PLN untuk mengundurkan waktu pemasangan tiang listrik. Pasalnya dalam satu tiang listrik, dibutuhkan minimal 1/6 tiang tersebut masuk ke dalam tanah, guna mencegah tiang tersebut roboh. Namun saat ini seluruh tiang sudah terpasang. 

“Konstur tanah berbeda dengan yang di Tanjung Redeb. Tanah di sana itu bebatuan. Jadi keras," sambungnya.

Untuk panjang tiang sendiri, menurut Akhlis berbeda-beda, ada yang 12 meter, hingga 14 meter. Disatu sisi, Akhlis berjanji tahun 2022 ini Tabalar Muara dan Ilir akan menyala seluruhnya selama 24 jam. “Target kita rampung sebelum akhir tahun. Saat ini tinggal pemasangan aksesoris saja,” pungkasnya. 


Penulis: Tri Romadhani

Editor: Maruly Zainuddin

 

Berita Terkait

Usai Libur Lebaran, Kemenag Kaltim Fokus Gelar Manasik Haji di Seluruh Kota dan Kabupaten

Program SR Gratis Perumda Batiwakkal Berau Belum Terealisasi Hingga Sekarang

Laka Lantas Selama Operasi Ketupat 2024 Meningkat Secara Kejadian, Menurun dari Sisi Fatalitas

KPU PPU Rekrut PPK Bulan Ini, Pembentukan PPS Mei Mendatang

Tarif Air Bersih di Kukar Disesuaikan, Perumda Tirta Mahakam Ingin Pelayanan Lebih Maksimal

Aji Habibi Resmi Pimpin Lembaga Adat Paser, Pembangunan Kuta Manuk Riung Diapresiasi

Pemotor yang Diseruduk di Jalan MT Haryono Meninggal Dunia, Pengemudi Mobil Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

PPU Kekurangan Kendaraan Pengangkut Sampah, Hanya 15 Unit yang Beroperasi

Hari Pertama Kerja, Pj Gubernur Kaltim Tinjau Pusat Pelayanan Publik

Pertamina Tegaskan Tak Bisa Salahkan Konsumen, Hanya Bisa Tegur dan Berikan Sanksi kepada SPBU

Pemenuhan Sarana Masyarakat Prioritas Boni dan Avun Jelang Akhir Masa Jabatan

Diseruduk Mobil dari Belakang di Jalan MT Haryono, Pengendara Motor Terlempar Hingga Tak Sadarkan Diri

Program Angkut Sampah dari Rumah Dikaji DLH Samarinda, Masyarakat Dikenakan Biaya, Jangan Sampai Salah Paham

Pulau Derawan dan Maratua Ramai Dikunjungi Selama Libur Lebaran, 5.900 Wisatawan Menyeberang Lewat Pelabuhan Sidayang

Sempat Terdengar Suara Ledakan, Empat Ruko di Jalan Pelita Dilahap Api Malam Ini

Disnakertrans Kaltim Pastikan Laporan Terkait Aduan THR Tahun Ini Menurun

Target PUPR Kaltim, Rehab 100 RLH per Daerah Tahun Ini

Dukung Realisasi Program Pencegahan, Komisi IV DPRD Samarinda Minta Anggaran DP2PA Dinaikkan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.