Selasa, 15/10/2019
Selasa, 15/10/2019
Ilustrasi
Selasa, 15/10/2019
Ilustrasi
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – APBD Kaltim 2020 dikabarkan dipangkas 20 persen. Namun, Gubernur Isran Noor maupun Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menyatakan tak mengetahui kabar itu. “Saya baru dengar sekarang,” kata Isran ditemui awak media di, Gedung BPD Kaltim-Kaltara, Jl Awang Long Samarinda, Senin (14/10/2019) kemarin.
Isran juga mengaku tidak akan melakukan lobi jika kabar itu benar. “Tenang aja Belanda sudah jauh,” seloroh mantan Bupati Kutai Timur itu sembari berlalu.
Ketua DPRD Kaltim, Mamur HAPK juga menyangsikan isu pemangkasan itu. “Tidak ada yang dipotong, belum ada saya dengar,” kata Makmur.
Memastikan mengenai kabar tersebut, korankaltim.com menghubungi Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Bahtiar. Ia mengatakan tidak terkonfirmasi adanya pemotongan tersebut. “Tidak,” tulis Bahtiar saat diknformasi melalui WhatsApp.
Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim Kaltara, Midden Sihombing. “Tidak ada informasi itu. Kami juga tidak pernah intervensi ke APBD. Dana dari pusat ke Kaltim juga tidak ada yang dikoreksi,” tukasnya.
Meski mengaku ada penurunan sedikit pada Dana Alokasi Khusus (DAK), namun jumlahnya sangat kecil. “Sedang kami kejar supaya ditingkatkan. Besok (hari ini, Red) kami akan rapat di Kanwil dengan seluruh Kepala BPKAD. DAK kan penugasan, memang ada penurunan,tidak begitu banyak tapi kecil sekali penurunannya. Biasa itu. Turun itu karena ya tugasnya sudah selesai, misal jalan sudah bagus,” paparnya.
Sementara dari sisi Dana Alokasi Umum (DAU), Kaltim 2020 justru tercatat mengalami penambahan, dari tahun sebelumnya. Dari rilis Kementerian Keuangan, DAU Kaltim mengalami penambahan Rp9.767.694 (Rp9,7 miliar) dari Rp815.693.641 (Rp815 miliar) pada 2019, menjadi Rp 943.411.248 (Rp943 miliar) di 2020. (*)
Penulis: */Rusdianto
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.