Senin, 25/05/2020
Senin, 25/05/2020
Banjir di Kawasan Simpang 4 Lembuswana (Foto: Faisal/korankaltim.com)
Senin, 25/05/2020
Banjir di Kawasan Simpang 4 Lembuswana (Foto: Faisal/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Samarinda kembali dilanda banjir ditengah suasana Idul Fitri. Sejumlah kecamatan terendam air dengan ketinggian yang beragam, ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Hal itupun membuat Walikota Samarinda, Syaharie Jaang menandatangani keputusan penetapan status tanggap darurat. Melalui surat bernomor 360/210/HK-KS/V/2020, Walikota 2 periode itu memberlakukan status tanggap darurat hingga 2 pekan kedepan. Mulai dari 22 Mei 2020, hingga 4 Juni 2020.
Surat tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda, Sugeng Chairuddin pada Senin (25/5/2020).
"Iya benar, kita sudah tetapkan status tanggap darurat," singkatnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sugeng pun menjelaskan bahwa seluruh dana penanganan musibah banjir akan diambil dari Biaya Tak Terduga (BTT) yang sebelumnya juga disiapkan untuk penanganan COVID-19.
"Pos di BTT itu kan bisa fleksibel untuk kegiatan tanggap darurat. Baik COVID-19 maupun banjir ini," imbuhnya.
Saat ini disebutkan Sugeng, pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan pokok warga. Seperti makanan, dan obat-obatan serta kebutuhan primer lainnya. Selain itu kegiatan evakuasi juga menjadi opsi pemerintah Samarinda untuk menangani musibah yang belakangan makin sering terjadi di Samarinda.
"Selebihnya kita sesuaikan dilapangan," sambungnya.
Sebelumnya pada tahun 2019, Samarinda juga mengalami musibah banjir yang merendam pemukiman warga dan fasilitas umum selama kurang lebih 2 pekan. Kejadian tersebut juga berlangsung ditengah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan pada awal tahun lalu, Kota Tepian pun kembali terendam air karena tingginya curah hujan dan pasangnya air Sungai Karang Mumus.
Penulis: Permata S. Rahayu
Editor: Desman Minang
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.