Kamis, 09/04/2020
Kamis, 09/04/2020
BI Kaltim memperkirakan ekonomi Kaltim masih tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19 berkat topangan ekspor komoditas andalan batu bara (Istimewa)
Kamis, 09/04/2020
BI Kaltim memperkirakan ekonomi Kaltim masih tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19 berkat topangan ekspor komoditas andalan batu bara (Istimewa)
KORANKALTIM.COM SAMARINDA - Kepala BI Kaltim, Tutuk SH Cahyono memaparkan sebelum pandemi Covid-19 merebak, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada 2020 sudah mengalami perlambatan.
Prakiraan persentase pertumbuhan perekonomian Kaltim pada triwulan I 2020 secara year on year adalah 1,9 - 2,3 persen.
“Angka tersebut bisa terkoreksi hingga 0,60 persen dari perkiraan awal sebelum pandemi melanda. Namun, secara keseluruhan di 2020 pertumbuhan ekonomi Kaltim sudah melambat,” paparnya, Kamis (9/4/2020).
Meski begitu, bila Covid-19 bisa ditangani dan diredakan segera dalam beberapa bulan ke depan, pihaknya optimis memperkirakan pertumbuhkan ekonomi Kaltim masih bisa positif, walaupun angka pertumbuhannya bisa lebih rendah dari prakiraan awal.
Hal ini dilandasi oleh kinerja ekspor luar negeri Kaltim yang diprediksi masih cukup kuat untuk menopang penurunan konsumsi yang paling signifikan terdampak pandemi Covid-19.
Sebagaimana yang dicatat dalam data BPS yang menunjukkan bahwa kinerja ekspor masih terbilang baik di tengah perekonomian global yang tertekan.
"Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, terdapat pertumbuhan positif sebesar 0,55 persen (yoy) untuk ekspor migas dan 4,51 persen (yoy) untuk ekspor non migas,” jelas Tutuk.
Berdasarkan lapangan usahanya, ekonomi Kaltim masih bertopang dari sektor pertambangan untuk untuk menghadapi kemelut saat ini.
Tutuk mengutarakan sektor pertambangan hingga kini menjadi andalan perekonomian Kaltim karena nilai pertumbuhan volume ekspor batu bara ke negara tujuan yang juga turut terdampak corona malah meningkat lumayan besar.
“Berdasarkan data yang dihimpun dari Ditjen Bea dan Cukai, volume ekspor batu bara pada Februari 2020 tumbuh sebesar 2,25 persen (yoy). Malahan, ekspor ke Tiongkok yang sedang menerapkan lockdown tumbuh sebesar 31,49 persen,” tandasnya.
Penulis: Meiliyana
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.