KORANKALTIM.COM,TANJUNG REDEB- Kedatangan warga Kota Tarakan sebanyak 4 orang pada tanggal 7 April 2020 ke Pulau Maratua dan menginap di Resort Noah diklarifikasi oleh Camat Maratua, Marsudi.

Dihubungi pada Kamis (9/4/2020),  dia menyangkal jika empat warga Tarakan tersebut dikatakan sebagai wisatawan. Sebab, mereka merupakan pemilik resort.

“Ketika mendengar hal tersebut, tim langsung datang ke resort. Setelah ditanya identitas, memang memiliki KTP luar Berau. Namun, mereka satu keluarga merupakan pemilik resort tersebut,"tegas Marsudi.

Lanjutnya, sesuai dengan aturan yang disepakati, tim langsung melakukan screening dan penyemprotan antiseptik. Empat orang itu wajib karantina diri selama 14 hari.  Para karyawan resort juga dilarang keluar pulau.

"Mereka ke Tarakan untuk stok persiapan makanan bulanan. Dan perlu diketahui semua, Resort Noah bertempat di pulau sendiri dan jauh dari pemukiman warga. Akan tetapi, dengan karantina mandiri, mereka tidak diperbolehkan masuk ke permukiman,"jelasnya.

Camat menegaskan, Pulau Maratua sudah tertutup akses keluar maupun masuk bagi wisatawan hingga bulan Mei mendatang.

"Sejak akhir Maret kemarin, tidak ada lagi resort yang boleh menerima tamu atau wisatawan. Ini semua ditujukan untuk memutus penyebaran Covid-19,"pungkasnya.

Penulis : indra

Editor: M.Huldi