Selasa, 17/10/2017

Tak Ingin Ribet, Serahkan ke Masyarakat

Selasa, 17/10/2017

TERSERAH MASYARAKAT: Keberadaan transportasi online hingga kini masih menyisakan persoalan di sejumlah daerah. Namun untuk Samarinda sendiri, Pemkot ingin agar keberadaannya diserahkan ke masyarakat sebagai pengguna.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tak Ingin Ribet, Serahkan ke Masyarakat

Selasa, 17/10/2017

logo

TERSERAH MASYARAKAT: Keberadaan transportasi online hingga kini masih menyisakan persoalan di sejumlah daerah. Namun untuk Samarinda sendiri, Pemkot ingin agar keberadaannya diserahkan ke masyarakat sebagai pengguna.

SAMARINDA – Walikota Samarinda, Syaharie Jaang kembali angkat bicara soal layanan transportasi online di Kota Tepian, terutama saat ditanya soal sikapnya terhadap angkutan online di Samarinda pasca adanya penutupan transportasi online di Kota Balikpapan.

Ia menyampaikan, saat ini pemerintah tengah gencar menjadikan sejumlah daerah di tanah air sebagai smart city, termasuk Samarinda yang menjadi tujuh besar daerah se-Indonesia yang dijadikan sebagai pilot project smart city. Kata dia, untuk menuju smart city memang harus terdukung dengan pelayanan berbasis aplikasi online, termasuk transportasi dengan maksud untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.

“Kalau saya, berpikirnya sederhana saja. Kalau memang masyarakat membutuhkan (transportasi online) kenapa tidak? Masyarakat pasti merasa nyaman dengan sistem online sehingga justru memilih itu. Jadi intinya, pilihan ada di tangan masyarakat untuk memilih transportasi mana yang digunakan,” ujar Jaang sebelum berangkat keluar kota pekan lalu.

Dengan pelayanan berbasis online, masyarakat justru sangat terbantu. Bahkan tidak hanya untuk transportasi.

“Sebagaai ibukota provinsi, sudah saatnya bagi kita untuk berpikir maju. Kan masyarakat Samarinda saat ini juga sudah terbiasa dengan layanan berbasis apkikasi. Dulunya kalau mau makan nasi goreng malam-malam harus pergi beli sendiri. Sekarang kan tinggal pesan secara online, dan dalam hitungan menit sudah bisa diantarkan di muka rumah. Jadi intinya memudahkan masyarakat. Karena masyarakat terbantu, pemerintah juga merasa terbantu. Jadi kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat selaku konsumen untuk memilih. Nah kedepan kalau mau, ya angkot (angkutan kota juga masuk aplikasi online,” tandas Jaang. (ms/*)


Tak Ingin Ribet, Serahkan ke Masyarakat

Selasa, 17/10/2017

TERSERAH MASYARAKAT: Keberadaan transportasi online hingga kini masih menyisakan persoalan di sejumlah daerah. Namun untuk Samarinda sendiri, Pemkot ingin agar keberadaannya diserahkan ke masyarakat sebagai pengguna.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.