SAMARINDA – Walikota Samarinda Syaharie Jaang kembali mendapat laporan dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahwa rekomendasi atas Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II sudah keluar. Namun tak ingin ada salah kaprah, ia pun mengutus Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus untuk meminta langsung kepada KKJTJ.

“In formasi memang dari KKJTJ sudah ada rekomendasinya. Jadi ini sudah ada Hero saya suruh datangi langsung KKJTJ, karena saya tidak mau sekedar lisan saja,” tegas Jaang menggebu-gebu kepada media. 

Berdasarkan informasi yang ada saat ini, KKJTJ sudah memberikan rambu kepada Pemkot Samarinda untuk membuka lintasan jembatan yang sudah dibangun sejak 2003 silam. 

Namun, hanya terbatas untuk kendaraan roda dua dan empat saja, sedangkan kendaraan diatas roda empat belum mendapatkan rekomendasi lebih lanjut.

“Makanya kalau memang ada rekomendasinya, saya minta resminya,” terang Jaang.

Untuk saat ini berdasarkan laporan yang ia terima, dua unit sensor dari enam yang direkomendasikan KKJTJ sudah terpasang. Begitu pula dengan bumper joint yang berfungsi untuk mengurangi hentakan pada beton jembatan.

“Memang saya menginginkan mahkota II bisa segera dilintasi. Meskipun baru dua sensor yang terpasang, namun menurut KKJTJ bisa saja dilintasi untuk kendaraan kecil dulu,” paparnya. 

lanjut orang nomor satu di Samarinda ini,. “Walaupun baru dua sensor yang terpasang katanya sudah boleh dilalui dengan syarat hanya kendaraan kecil saja dulu,” tutur Jaang.

Selain kabel sensor ketegangan kabel jembatan dan bumper joint, KKJTJ pun menyarankan agar dapat memasang expansion joint (karet dilatasi). Setelah itu pemasangan rubber dumper (karet bantalan) juga perlu dipasang, sebab kedua alat ini berfungsi untuk mengurangi getaran. Lalu yang tidak kalah penting yaitu pemasangan beton ringan untuk meratakan jalan yang bergelombang yang diestimasi bakal tuntas dalam waktu dua bulan. (ms)