Kamis, 28/03/2024
Kamis, 28/03/2024
Kepala BEI Kaltim Ferdinan Sihombing memaparkan perkembangan pasar modal di Bumi Etam. (Foto: Hendra/Korankaltim.com)
Kamis, 28/03/2024
Kepala BEI Kaltim Ferdinan Sihombing memaparkan perkembangan pasar modal di Bumi Etam. (Foto: Hendra/Korankaltim.com)
Penulis: Hendra
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Banyak modus yang dilakukan oleh oknum dalam menjerat calon investor melalui investasi bodong dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan semakin merajalela.
Kepala Bursa Efek Kalimantan Timur (BEI Kaltim), Ferdinan Sihombing membeberkan berbagai modus yang digunakan untuk penipuan berkedok investasi.
"Modus yang biasa digunakan seperti arisan, investasi bagi hasil dengan keuntungan tinggi, dan investasi bodong berbasis multilevel marketing," beber Ferdinan saat temu media dan buka puasa bersama awak media Rabu (28/3/2024) petang kemarin.
Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI, ada lebih Rp100 triliun kerugian masyarakat akibat investasi bodong. "Maka dari itu BEI mengajak masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan investasi," imbaunya.
BEI Kaltim, lanjut Ferdinan, menggencarkan program pemasyarakatan pasar modal yang didukung OJK serta enam perwakilan perusahaan sekurigas dan 20 Galeri Investasi BEI se-Kaltim.
"Ini upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya pada sektor pasar modal serta untuk memberikan informasi tentang investasi yang legal dan aman kepada masyarakat," jelasnya.
Ferdinan menyampaikan bahwa BEI atau yang dikenal dengan sebutan IDX Kaltim telah melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan khususnya pasar modal ke berbagai kalangan masyarakat sejak awal tahun.
"Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pengusaha hingga pegawai negeri," sebutnya.
Salah satu program edukasi unggulan yaitu Sekolah Pasar Modal yang membekali masyarakat untuk dapat melek keuangan dan siap melakukan praktik menjadi investor di Pasar Modal. "Baik itu sebagai investor saham maupun investor obligasi dan reksa dana," ujarnya.
BEI Kaltim telah melakukan 168 kegiatan dari awal tahun baik online maupun secara tatap muka. Per Februari 2024, tercatat sebanyak 221.501 warga Kaltim telah menjadi investor di Pasar Modal Indonesia.
"Yang mana terdapat 5.962 investor baru sepanjang tahun 2024 atau tumbuh sebesar 3 persen," paparnya.
Kemudian sepanjang Januari sampai dengan Februari 2024 terakumulasi sebanyak Rp2,26 triliun total transaksi saham yang dilakukan oleh investor saham asal Kaltim. "Adapun total nilai saham investor tercatat Rp25,2 triliun per Februari 2024," pungkasnya. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.