Selasa, 30/04/2024

Pembangunan Jargas Kota Jauh dari Target, KPPU Bakal Advokasi Capaian Program yang Baru 20 Persen

Selasa, 30/04/2024

Ketua KPPU RI, M Fanshurullah Asa. (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pembangunan Jargas Kota Jauh dari Target, KPPU Bakal Advokasi Capaian Program yang Baru 20 Persen

Selasa, 30/04/2024

logo

Ketua KPPU RI, M Fanshurullah Asa. (Foto: Istimewa)

Penulis: David Purba

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal melakukan advokasi terhadap capaian program jaringan gas (Jargas) yang baru mencapai 20 persen dari target 4 juta sambungan rumah (SR) hingga April 2024.

Ketua KPPU RI, M Fanshurullah Asa menerangkan, pihaknya telah melakukan pengawasan atas program pengelolaan jaringan gas kota dan penyediaan liquefied petroleum gas (LPG) khususnya kemasan 3 kilogram (kg).

"Ini menjadi fokus karena inisiatif ini merupakan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor terhadap jenis bahan bakar tertentu (yakni minyak tanah)," kata Fanshurullah Asa, Selasa (30/4/2024).

Namun berdasarkan data resmi, target pembangunan jaringan gas kota yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019-2024 dari target 4 juta sambungan rumah tangga (SR), baru sekitar 800 ribuan atau 20 persen  yang tercapai.

KPPU mengungkap, salah satu penyebabnya adalah minimnya investasi jaringan gas kota (Jargas) dalam bentuk kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KBPU). Saat ini dari target target pembangunan 633.930 SR Jargas di tahun 2024, baru sekitar 300 ribu SR yang terbangun. Itu pun hanya untuk pelanggan rumah tangga-2 (RT-2) dan pelanggan kecil-2 (PK-2).

"Nah udah tadi 20 persen secara nasional, saya dapat data, untuk Kalimantan malah tidak ada dalam rencana 2020 - 2024," ungkapnya.

Untuk itu KPPU akan fokus pada identifikasi hambatan usaha di lapangan yang mengakibatkan terhambatnya pembangunan dan pengembangan jaringan gas kota. Hambatan tersebut diduga berdampak langsung pada meningkatnya konsumsi LPG, khususnya LPG 3kg.

Fakta ini didukung oleh data Kementerien ESDM yang menunjukkan pertumbuhan konsumsi LPG 3 kg sebesar 4,5 persen  pada periode 2019-2023, berbanding terbalik dengan konsumsi kemasan 5 kg dan 12 kg yang turun hampir 10 persen  pada periode yang sama.

Ini juga tercermin pada melonjaknya alokasi subsidi LPG dalam APBN 2023 yang mencapai Rp117 trilliun. Padahal menurutnya, apabila jaringan gas kota bisa berkembang secara layak, konsumsi masyarakat akan beralih dari LPG ke gas kota, sehingga dapat menghemat anggaran subsidi LPG yang signifikan setiap tahunnya. "Kenapa jargas penting ? Karena itu lah pengganti LPG 3 kg, disamping masyarakat gak perlu repot mencari tabung, harganya juga lebih murah," ujarnya.

Untuk Kalimantan Timur lanjut Fanshurullah Asa, bahwa wilayah yang sudah ada Jaringan gas diantaranya, Samarinda dengan 10.003 SR, Balikpapan 16.362 SR, Bontang 18.436 SR, Penajam Paser Utara 9.434 SR dan Kutai Kartanegara 8.500 SR.

"KPPU akan mengadvokasi dan memberikan saran agar ada regulasi baik di pusat atau daerah yang mengatur akselerasi penambahan sambungan jaringan gas rumah tangga baru," pungkasnya.

Editor: Maruly Z


Pembangunan Jargas Kota Jauh dari Target, KPPU Bakal Advokasi Capaian Program yang Baru 20 Persen

Selasa, 30/04/2024

Ketua KPPU RI, M Fanshurullah Asa. (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.