Rabu, 18/04/2018

Elektabilitas Jokowi Mandek

Rabu, 18/04/2018

Joko Widodo / ilustrasinet

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Elektabilitas Jokowi Mandek

Rabu, 18/04/2018

logo

Joko Widodo / ilustrasinet

JAKARTA – Elektablitas Joko Widodo (Jokowi) satu tahun sebelum pemilihan presiden (pilpres) 2019 yang berkutat pada angka 36,2 persen termasuk kritis. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso, menilai hal tersebut karena serangan dari oposisi. 

Menurut Direktur Center for Election and Political Party FISIP UI itu, banyak serangan yang ditujukan kepada Jokowi sehingga menyebabkan elektabilitasnya tidak naik signifikan. Termasuk di antaranya di bidang ekonomi dan agama yang belakangan ini menjadi topik panas di tengah masyarakat Indonesia.

Reni menjelaskan, posisi Joko Widodo (Jokowi) sebagai pejawat seharusnya bisa meraih elektabilitas yang lebih tinggi. Dia pun membandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika berposisi pejawat pada pilpres 2019.

Dia mengatakan, pencapaian Jokowi lebih kecil dibandingkan persentase SBY ketika berstatus pejawat pada pilpres 2009. Dia menambahkan, perbedaan persentase tersebut karena kondisi Jokowi dan SBY pada sembilan tahun lalu tidak sama. 

Dia menerangkan, ada perbedaan situasi politik. “Dulu SBY di-support dan pihak oposisi tidak bermain kotor. Sekarang, Jokowi terlihat dengan jelas diserang dari berbagai arah,” ujar Reni ketika dilansir Republika, Selasa (17/4). 

Dalam menghadapi kondisi ini, Reni menganjurkan agar Jokowi tidak terlalu mengusik serangan dari berbagai arah. Sebagai pemimpin negara, Jokowi sepatutnya tetap fokus menjalankan tugas dan amanat dari rakyat Indonesia. “Lawan serangan dengan bukti, bukan janji. Masyarakat kita sudah terlalu lelah dengan janji dan jargon-jargon,” ucap Reni. 

Tidak hanya pihak Jokowi, upaya yang sama juga harus dilakukan oleh pihak lain. Reni mengatakan, elite politik lain tidak sepatutnya menjatuhkan lawan dengan cara kotor, termasuk melibatkan isu-isu sensitif seperti agama. 

Partai politik juga seharusnya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang beredar. 

Lembaga survei Median memperlihatkan elektabilitas Jokowi dalam pilpres 2019 berkutat di angka 36,2 persen, naik sekitar 1,2 persen dibanding dua bulan lalu. (rol)


Elektabilitas Jokowi Mandek

Rabu, 18/04/2018

Joko Widodo / ilustrasinet

Berita Terkait


Elektabilitas Jokowi Mandek

Joko Widodo / ilustrasinet

JAKARTA – Elektablitas Joko Widodo (Jokowi) satu tahun sebelum pemilihan presiden (pilpres) 2019 yang berkutat pada angka 36,2 persen termasuk kritis. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso, menilai hal tersebut karena serangan dari oposisi. 

Menurut Direktur Center for Election and Political Party FISIP UI itu, banyak serangan yang ditujukan kepada Jokowi sehingga menyebabkan elektabilitasnya tidak naik signifikan. Termasuk di antaranya di bidang ekonomi dan agama yang belakangan ini menjadi topik panas di tengah masyarakat Indonesia.

Reni menjelaskan, posisi Joko Widodo (Jokowi) sebagai pejawat seharusnya bisa meraih elektabilitas yang lebih tinggi. Dia pun membandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika berposisi pejawat pada pilpres 2019.

Dia mengatakan, pencapaian Jokowi lebih kecil dibandingkan persentase SBY ketika berstatus pejawat pada pilpres 2009. Dia menambahkan, perbedaan persentase tersebut karena kondisi Jokowi dan SBY pada sembilan tahun lalu tidak sama. 

Dia menerangkan, ada perbedaan situasi politik. “Dulu SBY di-support dan pihak oposisi tidak bermain kotor. Sekarang, Jokowi terlihat dengan jelas diserang dari berbagai arah,” ujar Reni ketika dilansir Republika, Selasa (17/4). 

Dalam menghadapi kondisi ini, Reni menganjurkan agar Jokowi tidak terlalu mengusik serangan dari berbagai arah. Sebagai pemimpin negara, Jokowi sepatutnya tetap fokus menjalankan tugas dan amanat dari rakyat Indonesia. “Lawan serangan dengan bukti, bukan janji. Masyarakat kita sudah terlalu lelah dengan janji dan jargon-jargon,” ucap Reni. 

Tidak hanya pihak Jokowi, upaya yang sama juga harus dilakukan oleh pihak lain. Reni mengatakan, elite politik lain tidak sepatutnya menjatuhkan lawan dengan cara kotor, termasuk melibatkan isu-isu sensitif seperti agama. 

Partai politik juga seharusnya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang beredar. 

Lembaga survei Median memperlihatkan elektabilitas Jokowi dalam pilpres 2019 berkutat di angka 36,2 persen, naik sekitar 1,2 persen dibanding dua bulan lalu. (rol)


 

Berita Terkait

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Gagak Bersatu Nusantara Deklarasikan Pemilu Damai, Ciptakan Suasana Sejuk di Samarinda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.