Senin, 19/02/2018

Kampanye Zaman Now

Senin, 19/02/2018

SUPIANSYAH

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kampanye Zaman Now

Senin, 19/02/2018

logo

SUPIANSYAH

GENDERANG kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018-2023 telah ditabuh. Pertanda jualan politik dimulai.

Empat calon pemimpin bergerilya merebut simpati rakyat. Ini saat bagi mereka untuk menguji strategi. Singkatnya, ini penentu kemenangan kedua, setelah fulus berbicara. (Kaltim masuk daerah politik uang versi Bawaslu RI)

Tidak bisa dibantah, inilah masa-masa paling krusial. Waktu di mana ‘semangat’ perpecahan menggelora. Bukan hanya kandidat dan para tim pemenangannya, tapi juga bagi pemilih fanatik.

Ambisi merebut kemenangan atau semangat memenangkan jagoan secara berlebihan berpotensi menyebabkan chaos. Suami dan istri tidak tidur seranjang, anak dan orangtua tak saling sapa, apalagi dengan tetangga. Tatanan sosial hancur karena idola.

Kaltim ditetapkan peringkat enam daerah rawan Pilkada Serentak 2018, juga sebagai daerah rawan penyebar berita bohong atau hoaks. Pun dengan potensi SARA, juga kentara.

Bawaslu pernah menyampaikan, bahwa kerawanan itu dipicu figur yang bertarung di kontestasi Pilgub Kaltim. Empat pasang kandidat dari kalangan pejabat publik. Pernah menjabat sebagai wali kota atau wakil wali kota, bupati, anggota parlemen, pejabat pemerintahan, hingga kepala kepolisian. Mereka semua punya basis massa yang tak sedikit.

Tapi, bagaimanapun pusat mengecap Kaltim sebagai daerah rawan, kalau empat pasang pemimpin kita bersaing secara santun, dan tidak saling sindir seperti di deklarasi kampanye damai di GOR Madya Samarinda kemarin, tensi politik tak akan tersulut. 

Sebagai calon pemimpin, mereka mestinya  sadar demokrasi, bukan sekedar antusisme ingin berkuasa. Pun dengan masyarakat,  harus jeli, cerdas, dan intelek agar tak mudah terprovokasi. 

Satu dekade lalu, saya teringat kejadian menggelikan tapi berujung bui. Peristiwanya juga di masa kampanye Pilgub Kaltim seperti saat ini.

Sekelompok remaja di suatu kampung merusak baliho salah satu kandidat. Tim lain otomatis marah. Bukannya fanatik, tapi ini soal pertanggungjawaban upah.

Cekcok tak terhindarkan. Klimaksnya, balok melayang ke kepala. Tiga orang dibui karena penganiayaan.

Kampanye zaman now tak semestinya diwarnai konflik, apalagi fisik. Semua harus sadar dan berkewajiban menjaga Kaltim yang damai.(*)


Kampanye Zaman Now

Senin, 19/02/2018

SUPIANSYAH

Berita Terkait


Kampanye Zaman Now

SUPIANSYAH

GENDERANG kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018-2023 telah ditabuh. Pertanda jualan politik dimulai.

Empat calon pemimpin bergerilya merebut simpati rakyat. Ini saat bagi mereka untuk menguji strategi. Singkatnya, ini penentu kemenangan kedua, setelah fulus berbicara. (Kaltim masuk daerah politik uang versi Bawaslu RI)

Tidak bisa dibantah, inilah masa-masa paling krusial. Waktu di mana ‘semangat’ perpecahan menggelora. Bukan hanya kandidat dan para tim pemenangannya, tapi juga bagi pemilih fanatik.

Ambisi merebut kemenangan atau semangat memenangkan jagoan secara berlebihan berpotensi menyebabkan chaos. Suami dan istri tidak tidur seranjang, anak dan orangtua tak saling sapa, apalagi dengan tetangga. Tatanan sosial hancur karena idola.

Kaltim ditetapkan peringkat enam daerah rawan Pilkada Serentak 2018, juga sebagai daerah rawan penyebar berita bohong atau hoaks. Pun dengan potensi SARA, juga kentara.

Bawaslu pernah menyampaikan, bahwa kerawanan itu dipicu figur yang bertarung di kontestasi Pilgub Kaltim. Empat pasang kandidat dari kalangan pejabat publik. Pernah menjabat sebagai wali kota atau wakil wali kota, bupati, anggota parlemen, pejabat pemerintahan, hingga kepala kepolisian. Mereka semua punya basis massa yang tak sedikit.

Tapi, bagaimanapun pusat mengecap Kaltim sebagai daerah rawan, kalau empat pasang pemimpin kita bersaing secara santun, dan tidak saling sindir seperti di deklarasi kampanye damai di GOR Madya Samarinda kemarin, tensi politik tak akan tersulut. 

Sebagai calon pemimpin, mereka mestinya  sadar demokrasi, bukan sekedar antusisme ingin berkuasa. Pun dengan masyarakat,  harus jeli, cerdas, dan intelek agar tak mudah terprovokasi. 

Satu dekade lalu, saya teringat kejadian menggelikan tapi berujung bui. Peristiwanya juga di masa kampanye Pilgub Kaltim seperti saat ini.

Sekelompok remaja di suatu kampung merusak baliho salah satu kandidat. Tim lain otomatis marah. Bukannya fanatik, tapi ini soal pertanggungjawaban upah.

Cekcok tak terhindarkan. Klimaksnya, balok melayang ke kepala. Tiga orang dibui karena penganiayaan.

Kampanye zaman now tak semestinya diwarnai konflik, apalagi fisik. Semua harus sadar dan berkewajiban menjaga Kaltim yang damai.(*)


 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.