PENAJAM – Setelah gagal mencalonkan diri di kontestasi Pemilihan Gubernur Kaltim, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Yusran Aspar tidak akan mengerahkan simpatisannya untuk mendukung calon tertentu. 

Yusran mengaku tim dan loyalitasnya merasa kecewa dirinya tidak maju dalam Pilgub Kaltim. Namun kondisi itu bisa dimaklumi karena Yusran telah berusaha semaksimal mungkin mencari dukungan partai. 

“Tim kecewa, karena mereka sudah bersusah payah di lapangan selama ini, tapi saya sudah berusaha maksimal,”  ungkap Yusran ketika ditemui media ini, Minggu (14/1).

Selain tidak mengerahkan pendukungnya, Yusran dalam Pilgub 2018 ini juga akan bersikap netral, sekalipun ada kandidat yang meminta dirinya untuk menjadi tim pemenangan, khususnya di wilayah pesisir, Balikpapan, PPU, dan Paser. 

“Kalaupun ada yang menghubungin, barang kali saya akan betul-betul pensiun dan pendukung saya tidak saya arahkan, biarkan mereka mendukung sesuai hati nurani mereka,” pungkasnya.

Yusran mengaku cukup kecewa terhadap keputusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang memberikan rekomendasi kepada Isran Noor-Hadi Mulyadi. Apalagi saat itu, Yusran adalah Ketua Gerindra Kaltim. 

Di siswa waktu jabatannya, Yusran bertekat mewujudkan pembangunan yang belum terselesaikan, seperti jembatan penghubung Kabupaten PPU-Kota Balikpapan. “Saya akan mewujudkan pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan, pekerjaan yang ada, kemudian pekerjaan PT SMI harus segera dimulai, mudah-mudahan dapat selesai dalam waktu dekat ini,” paparnya.

Diketahui bahwa jembatan yang menjadi fokus utama Yusran Aspar itu sepanjang 5,4 kilometer dengan lebar 33 meter yang diperkirakan akan menelan anggaran kurang kebih Rp5,6 triliun, sehingga nantinya jika telah terwujud perkembangan Kabupaten PPU dalam sektor perekonomian akan meningkat, terlebih akan mempercepat sejumlah pengendara yang melakukan perjalananan lintas provinsi, sebab selama ini masih menggunakan jalur angkutan laut, yakni menggunkan kapal Ferry yang dapat menelan waktu kurang kebih 1,5 jam. (wn1017)