Senin, 08/01/2018
Senin, 08/01/2018
GAGAL NYALON: Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat meninjau lokasi kebakaran di Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
Senin, 08/01/2018
GAGAL NYALON: Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat meninjau lokasi kebakaran di Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menanggapi santai situasi politik saat ini, kendati dirinya terancam gagal maju di kontestasi Pilgub Kaltim 2018.
Rencana berpasangan dengan Syaharie Jaang dipastikan kandas. Wali Kota Samrinda Syaharie Jaang sudah resmi bergandengan Awang Ferdian Hidayat, putra Gubernur kaltim, yang diusung Demokrat, PKB, dan PPP.
“Baik saja, saya sudah bilang dari awal kalau saya itu bisa maju, bisa tidak. Di politik itu kan bisa begitu. Kalau tidak maju, ya baik saja,” ujarnya, kemarin.
Rizal tidak menampik hasrat mencalonkan diri sebagai gubernur maupun wakil gubernur Kaltim. “Keinginan maju pastilah, tapi itu kan semua tergantung pribadi. Dalam Pilkada banyak faktor, ada partai, ada sumber daya manusia, sumber dana dukungan,” tandasnya.
Ia mengaku, dirinya bisa saja berpartisipasi pada Pemilu Legislatif 2019 mendatang jika gagal berlaga di Pilgub Kaltim. “Kali saja bisa ikut di tahun 2019, bisa ikut pemilihan legislatif, bisa ikut pilpres, masih banyak,” sebutnya menghibur diri.
Menurut dia, mencalonkan gubenur maupun wakil guberbur tidak cukup hanya mengandalkan diri sendiri. Berbagai fakor pendukung harus disiapkan. “Tidak cukup hanya kemauan sendiri. Semua hal bisa terjadi, komunikasi sudah, tapi lihat sajalah, ibarat seperti orang menikah, nanti bisa sampai bersanding. Artinya sejak awal saya sudah menyatakan bisa maju, bisa tidak,” bebernya.
Menurutnya, tempat pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan di mana saja, tak harus menjadi gubernur.
“Pokoknya ikuti saja. Politik itu kan tidak bisa ditebak. Kan dinamika politik bukan hanya terjadi di Kaltim tapi juga terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Medan,” tukasnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.