SAMARINDA – Gagal menyumbangkan medali emas untuk Kaltim saat PON XIX tahun 2016 lalu di Jawa Barat membut pengurus olahraga biliar penasaran. Saat itu biliar hanya meraih dua medali perunggu, meleset dari target yang sudah dicanangkan sejak awal.

Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kaltim pun ingin membalas kegagalan tersebut dengan berjuang di kualifikasi PON demi  mendapatkan emas pada PON XX tahun 2020 mendatang di Papua. Ketua POBSI Kaltim Ismail menjelaskan, untuk memenuhi ambisi tersebut saat ini sebanyak 5 atlet yang masuk dalam TC Desentralisasi Mandiri menjalani latihan keras. Mereka adalah Hery, Hendi, M Rahmansyah, Haris dan Denny Saleng dimana mereka diawasi pelatih Agus Irhamdi.

“Kami gembleng mereka dengan latihan yang lebih banyak agar bisa bersaing di tingkat nasional. Tahap awal tentu saja bertanding di Pra-PON, itu fokus utama kami, meloloskan seluruh pebiliar dari kualifikasi, setelah itu bicara prestasi di PON Papua,” kata Ismail. “Semoga saja di Pra-PON kami bisa meloloskan seluruh atlet dan prestasi yang pernah kami raih di PON Jawa Barat akan kami tebus menjadi emas,” tegas Ismail lagi.

Dipaparkannya, TC Desentralisasi Mandiri sangat membantu atlet biliar Benua Etam. “Kami terus mengingatkan seluruh atlet agar latihan dengan baik dan maksimal selama masuk TC, meningkatkan performa mereka sebelum berlaga di kualifikasi tahun depan,” ucapnya.  (rgn)