Kamis, 15/02/2018

Atlet Pelatnas Modal KONI Kaltim

Kamis, 15/02/2018

andalan benua etam Taekwondoin Kaltim Mariska Halinda (kiri) saat latihan di PElatnas persiapan Indonesia menuju Asian Games 2018.(Foto: istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Atlet Pelatnas Modal KONI Kaltim

Kamis, 15/02/2018

logo

andalan benua etam Taekwondoin Kaltim Mariska Halinda (kiri) saat latihan di PElatnas persiapan Indonesia menuju Asian Games 2018.(Foto: istimewa)

SAMARINDA – Kaltim sampai saat ini sudah menyumbangkan 73 pemain dan atlet untuk membela Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang akan dihelat di Jakarta dan Palembang Agustus mendatang. Namun diantara seluruh pemain dan atlet tersebut ada yang sudah resmi sebagian masih mengikuti seleksi.

Terlepas dari itu, KONI Kaltim menaruh harapan besar kepada mereka untuk mengharumkan nama daerah di tingkat internasional sementara untuk tingkat daerah tentu saja mereka adalah tumpuan menuju Pra-PON 2019 dan PON 2020 mendatang di Papua.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Kaltim Alfons T Lung Beraan menjelaskan, mereka yang masuk Pelatnas maupun seleknas menjadi modal dan KONI Kaltim mendukung penuh keberadaan mereka utamanya dukungan moril dan motivasi agar bisa terus berprestasi. “Mereka memang jadi modal Kaltim untuk kualifikasi tahun depan dan muaranya di PON tahun 2020 mendatang. KONI Kaltim pastinya sangat mendukung keberadaan atlet-atlet yang masuk Pelatnas juga yang masih Seleknas agar terus meningkatkan kemampuan, jangan sampai kendor. Kalau pun gagal bersaing setidaknya mereka sudah jadi kebanggaan daerah dan jadi modal penting prestasi di Pra-PON dan PON,” papar Alfons.

Terlepas dari itu, terkait dengan pelaksanaan TC Mandiri, Alfons menjelaskan KONI ada wacana membentuk tim monitoring ke cabor-cabor, tetapi karena keterbatasan anggaran mau tak mau evaluasi hanya melalui kejuaraan atau even baik yang digelar oleh pengprov maupun PB cabang olahraga bersangkutan.

“Membentuk tim monev memerlukan biaya besar ke daerah-daerah, sehingga hal yang mudah untuk evaluasi itu ya dengan melihat hasil-hasil dari kejuaraan yang mereka ikuti, seperti kejurnas termasuk dengan Porprov juga masuk dalam evaluasi kami, kalau tidak juara di porprov, sehingga patut untuk dievaluasi dengan memanggi pelatihnya, jika alasan tepat dipertimbangkan kalau tidak langsung kami degradasi,” sebut Alfons.

KONI Kaltim sudah menyiapkan kejuaraan yang nantinya akan diikuti oleh cabang olahraga yang atletnya masuk dalamTC Desentralisasi Mandiri. Rencananya evaluasi ini akan dilakukan setiap 3 bulan sekali dari kejuaraan-kejuaraan tersebut. “Kejuaraaan sudah kami siapkan. Dari kejuaraan yang kami tentukan itu akan kami lihat perkembangannya dan itu nanti dilakukan pertigabulan, kalau tidak berprestasi dari evaluasi kami langsung dicoret digantikan dengan yang lain yang lebih berprestasi,” tegas Alfons. (rgn)


Atlet Pelatnas Modal KONI Kaltim

Kamis, 15/02/2018

andalan benua etam Taekwondoin Kaltim Mariska Halinda (kiri) saat latihan di PElatnas persiapan Indonesia menuju Asian Games 2018.(Foto: istimewa)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.