Sabtu, 23/12/2017

Peringkat Liga Domestik Indonesia Turun, Cuma Posisi 6 di Asia Tenggara

Sabtu, 23/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Peringkat Liga Domestik Indonesia Turun, Cuma Posisi 6 di Asia Tenggara

Sabtu, 23/12/2017

logo

Indonesia turun beberapa anak tangga dalam Peringkat kompetisi yang terbaru dirilis AFC. Apa pengaruhnya bagi Indonesia? Dalam peringkat terbaru yang dirilis AFC per Desember 2017, Uni Emirat Arab masih memiliki kompetisi terbaik di Asia dengan poin 95.940, disusul Korea Selatan (87.480) dan China (86.671).

Indonesia sendiri menempati peringkat ke-24 dari total 48 negara se-Asia. Posisi itu menurun dari sebelumnya. Pada 2016, Indonesia sedianya menempati posisi ke-21. Tahun ini, Indonesia turun tiga peringkat ke posisi 24 dengan poin 16.871.

Menilik posisi di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan keenam. Kompetisi Indonesia cuma dianggap lebih baik dari liga sepakbola di Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Adapun Thailand menjadi negara Asia Tenggara dengan kompetisi domestik terbaik. Mereka berada di peringkat 10 dengan 42.568 poin, disusul Malaysia peringkat 13 (29.566), Vietnam peringkat 17 (27.426) dan Singapura peringkat 23 (17.084).

Imbasnya dari rangking itu adalah slot klub Indonesia di Piala AFC berkurang. Indonesia cuma bisa mengirim satu wakil yang langsung ke fase grup dan satunya harus berjuang dari babak kualifikasi.

Sementara di Liga Champions Asia slot tidak berubah dengan cuma mendapat satu wakil yang harus berjuang dari babak kualifikasi. Negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang justru mendapat slot fase grup di Liga Champions Asia.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu, Tisha Destria, menyebut kalau aktivitas liga yang vakum pada 2015-2016 alkibat pembekuan PSSI menjadi penyebabnya.

“Area rangking liga kita sendiri gak bisa dinilai head to head karena kita sempat gak tercatat. [Liga] Kita kan sempat tidak tercatat selama dua musim, jadi gak bisa kita langsung head to head dengan, ‘Oh kita turun’, turunnya sudah dari yang lampau sedangkan yang lain turunnya dari musim lalu,” ucap dia.

“Nah karena itulah pula akan menjadi kerja kerasnya PSSI di tahun 2018 bersama PT LIB untuk bisa benar-benar memformulasikan tidak hanya penyelenggaraan liga yang profesional, tapi juga league development. Maksudnya pengembangan liga yang include klub-klub, area penegasakan licensing dan lain sebagainya. Jadi itu akan menjadi fokus programnya PSSI di area pembentukan national club licensing system,” Tisha menambahkan.

Sementara PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejauh ini belum berkomentar. Direktur Utama Berlington Siahaan dan COO Tigor Shalom Boboy belum bisa dikonfirmasi. (dtc)


Peringkat Liga Domestik Indonesia Turun, Cuma Posisi 6 di Asia Tenggara

Sabtu, 23/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.